BBM Naik, Sejumlah SPBU Terpaksa Tutup Sementara

Petugas SPBU mengganti papan Harga BBM.
Sumber :
  • VIVA/Foe Peace

Bandung – Pemerintah resmi mengumumkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Di mana untuk harga Pertalite saat ini Rp 10.000 per liter dari yang sebelumnya Rp 7.650 per liter.

Kebijakan Pemerintah Indonesia Membatasi Distribusi iPhone 16

Kemudian, harga solar bersubsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter. Pertamax non subsidi dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter.

Harga terbaru BBM ini pun diterapkan mulai 3 September 2023, pukul 14.30 WIB di seluruh SPBU di Indonesia.

Cek Pengumuman Seleksi Administrasi PPPK di Sini

Adanya hal itu, sejumlah SPBU khususnya di wilayah Kabupaten Tangerang terpaksa melakukan penutupan sementara untuk menghindari antrean warga yang hendak berburu BBM.

Pantauan VIVA di SPBU 31.157.01 kawasan Citra Raya, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, memilih untuk menutup layanan sementara, sambil menunggu penyesuaian harga, Sabtu, 3 September 2022.

Klaim Saldo DANA Kaget Langsung Cair ke Rekening Hari Ini Senin 14 Oktober 2024

Antrean Kendaraan di SPBU Kota Tangerang.

Photo :
  • VIVA/Sherly

"Stok BBM ada, tapi kami sengaja tutup dulu, supaya nanti tidak ada antrean panjang. Dan dibuka lagi setelah penyesuaian harga terbaru," kata Kholid salah seorang pegawai SPBU Pertamina tersebut.

VIVA/Foe Peace Simbolon Alhasil, masyarakat yang hendak membeli bensin pun harus memutar kembali kendaraannya dan mencari SPBU yang masih membuka layanan pengisian bensin.

Seperti Acil, salah seorang pengendara roda dua, yang harus mengurungkan niatnya membeli bensin dengan harga sebelum kenaikan.

"Tadinya saya mau beli bensin di sini sebelum harga naik, tapi ternyata ditutup karena mereka mau penyesuaian harga. Jadi, harus cari SPBU yang lain," ujarnya.

Ditanya soal harga yang baru, Acil yang bekerja karyawan swasta ini menyebutkan, bila ia kurang setuju, lantaran perekonomian di Indonesia baru saja pulih dari tantangan pandemi COVID-19.

"Kurang setuju harganya naik begini, belum lagi cukup tinggi kenaikannya sekitar Rp 2 ribuan. Tentu memberatkan kami rakyat kecil, padahal ekonomi baru saja pulih dari pandemi, dihantam harga BBM yang mahal, jadi khawatir adanya kenaikan barang yang lainnya," ungkapnya.