Stok BBM Revvo 89 di Bandung Kosong
- Heru
BANDUNG - Stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) milik perusahaan swasta Vivo di Kota Bandung sudah tak lagi menjual bahan bakar minyak (BBM) jenis Revvo 89.
Pantauan di lapangan, SPBU Vivo yang berada di Jalan Dr Djunjunan, Kota Bandung sudah tak lagi melayani pembelian bensin Revvo 89. Stok bensin murah yang jadi pilihan pengguna kendaraan di Bandung sudah tak lagi dijual sejak Minggu (4/8/2022).
"Stok Revvo 89 habis, saya enggak tahu sampai kapan ada lagi," ujar Revy Nugraha, petugas SPBU Vivo, Jalan Dr Djunjunan, Kota Bandung.
Dikatakan dia, Revvo 89 sudah tak lagi dijual sejak Minggu (4/8/2022). Bahan bakar ekonomis itu habis diborong sejak Pemerintah pusat mulai memberlakukan kenaikan bbm bersubsidi per Sabtu, 3 Sepetember 2022.
Dimana antrian pengendara terus terjadi sejak pukul 06.00 WIB hingga 22.00 WIB, Sabtu (3/8/2022). Sehingga karena stok bbm irit itu sudah tak ada, antrian pengisian BBM di SPBU sudah kembali ke titik normal.
Meski begitu, hingga pukul 13.00 WIB, masih saja ada sejumlah pengguna kendaraan yang singgah dan hendak mengisi bbm jenis Revvo 89. Sayangnya mereka harus memutar balik lagi karena stok bbm tersebut sudah kosong.
Seperti diketahui, Revvo 89 menjadi incaran pengendara karena dijual dengan harga Rp 8.900 per liter, lebih murah dari harga terbaru Pertalite yakni Rp 10.000 per liter.
"Untuk penyesuaian harga, karena swasta mungkin diatas Pertamina. Tapi saya juga enggak tahu pasti. Harga pastinya nanti seperti apa dan kapan mulai adanya lagi," lanjut petugas SPBU tersebut.
Sementara itu, ungkapan kecewa dikeluhkan pengguna bbm jenis Revvo 89, Asep Swarma. Lelaki berusia 45 tahun itu menyayangkan terhentinya stok BBM murah tersebut.
"Kecewa tentunya ada, tapi mau gimana lagi," ujar Asep yang berprofesi menjadi penyedia jasa ojek online itu.
Dengan kenaikan harga pertalite saat ini dari Rp7.600 per liter menjadi Rp 10.000 per liter, menurutnya sangat berpengaruh pada pendapatan hariannya dalam menyediakan jasa ojek online.
Dimana pada sebelumnya, kocek senilai Rp 15.000 bisa memenuhi 10 trip layanan. Sementara saat ini, kocek senilai itu hanya bisa menjangkau maksimal 6 trip.
"Kenaikan BBM sangat berpengaruh, Nya Ripuh lah (berat lah). Tapi saya harap kenaikan BBM saat ini bisa disesuaikan dengan tarif yang meningkat juga," keluh Asep. (hru)