Menyingkap 9 Langkah Pembangunan Berkarakter Wujud Purwakarta Istimewa
- Istimewa
BANDUNG – Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) DPRD Kabupaten Purwakarta pada Rabu, 7 September 2022.
Dalam kesempatan tersebut, Kang Dedi memaparkan filosofi visi dan misi pembangunan berkarakter yang bisa mewujudkan Purwakarta Istimewa.
Seperti diketahui, Kang Dedi merupakan mantan Bupati Purwakarta dua periode. Sekaligus merupakan pencetus slogan Purwakarta Istimewa yang digunakan hingga saat ini.
Langkah pembangunan berkarakter yang diusung untuk mewujudkan Purwakarta Istimewa sudah digulirkan sejak Kang Dedi menjabat.
Harapan Kang Dedi dari hal tersebut yakni agar memunculkan Purwakarta sebagai daerah yang memiliki identitas kuat.
Langkah pembangunan berkarakter tersebut meliputi pendidikan berkarakter, kesehatan berkarakter, infrastruktur berkarakter, tata kelola pemerintahan berkarakter, pariwisata berkarakter, pertanian berkarakter hingga pembangunan berkarakter.
"Siapapun yang nanti memimpin Purwakarta ketika memahami makna dan maksud yang terkandung dalam sembilan langkah pembangunan Purwakarta Istimewa maka daerah ini akan benar-benar menjadi kabupaten yang istimewa," ujar Kang Dedi di Ruang Rapat Gabungan Komisi DPRD Purwakarta, Rabu, 7 September 2022.
Kang Dedi menilai, Kabupaten Purwakarta bisa menjadi daerah dengan karakter atau identitas kuat. Sehingga apapun terkait Purwakarta akan mudah 'terjual' dan menjadi kekuatan ekonomi masyarakat.
Contohnya, kata Dedi, adalah saat ia menjadi Bupati Purwakarta memperjuangkan kuliner khas Purwakarta yakni sate maranggi. Melalui berbagai proses, promosi dan perjuangan sate maranggi kini tidak hanya dikenal di dalam negeri tapi hingga luar negeri sebagai khas Purwakarta.
"Karena kuatnya branding ini orang-orang kalau ke Purwakarta merasa kalau belum makan sate maranggi belum afdol berwisata ke Purwakarta," katanya.
Tak hanya itu, jika berbicara soal Sunda, branding atau identitas Purwakarta sangat kuat dan dikenal secara luas. Masyarakat akan melihat citra Sunda melalui beragam bentuk yang ada di Purwakarta.
Hal tersebut bisa dilihat dari sejumlah arsitektur mulai dari gapura, pagar dan bangunan pemerintah yang bernuansa Sunda. Tak hanya itu beragam seni, budaya dan festival ke-Sunda-an pun rutin digelar di Purwakarta.
"Sehingga saat berkata Sunda, masyarakat akan langsung ingat Purwakarta. Itulah branding yang dimaksud, bagaimana identitas Purwakarta bisa sangat kuat," ujar Kang Dedi.
Baginya saat menjabat dulu pembangunan berkarakter tersebut bukan menggunakan kerangka politik tapi lebih administrative. Untuk itu ia mengajak DPRD Purwakarta untuk bersama-sama merumuskan peraturan mengenai pembangunan yang berkelanjutan.
Menurut Dedi, selama ini ada fenomena ganti pemimpin ganti kebijakan. Hal itu menjadi kelemahan karena kebijakan dipegang oleh perorangan bukan pada sistem.
"Jadi, menurut saya harus dibuat role model atau haluan kerangka dasarnya secara jangka panjang. Jangan sampai ganti pemimpin ganti kebijakan, dan jika kebijakan sebelumnya bukan seleranya pasti dibongkar dan pada akhirnya jadi pemborosan anggaran," ujar Kang Dedi Mulyadi.
Sementara itu Ketua DPRD Purwakarta Ahmad Sanusi mengaku sengaja mengundang Dedi Mulyadi sebagai mantan Bupati Purwakarta dua periode. Dewan sengaja mengundang untuk mendengar kembali pemaparan Dedi mengenai konsep pembangunan dasar Purwakarta Istimewa.
"Kami tak bisa menutup mata Purwakarta di zaman Dedi Mulyadi berkembang pesat dengan segala plus dan minusnya. Dari kaca mata kami ini karena konsistensi Dedi Mulyadi dalam menjalankan program kerjanya," ujar Ahmad Sanusi.
Menurutnya DPRD Purwakarta sepakat bahwa sembilang langkah pembangunan Purwakarta yang digagas Kang Dedi Mulyadi berhasil memajukan Purwakarta dari berbagai sektor. Sehingga hal tersebut patut diteruskan jangan sampai terputus di tengah jalan.