Didemo Ratusan Warga Usai Penyerangan Mentri Israel Berdalih Bela Diri
- tangkap layar instagram @kasihpalestina
Bandung – Aaksi keji dan biadab kembali dilakukan oleh aparat Israel, terhadap warga Palestina yang tengah beribadah di Masjidil Aqsa.
Di tengah bulan Ramadan ini, pasukan Israel tiba-tiba menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur pada Jumat subuh dini hari, 15 April 2022, ketika itu ribuan jamaah sedang berkumpul di masjid hendak melakukan shalat subuh.
Dikutip dari Aljazeera, tercatat setidaknya 158 warga Palestina dikabarkan terluka dalam penyerangan brutal terhadap jamaah Masjidil Aqsa tersebut.
Video yang beredar di media sosial, menunjukkan warga Palestina membalas perlawanan dengan melempar batu kepada polisi menembakkan gas air mata dan granat.
Video lain menunjukkan jamaah membarigade diri mereka di dalam masjid di tengah apa yang tampak seperti awan gas air mata.
Itu adalah kekerasan paling serius di tempat suci dalam hampir satu tahun ini. Warga Palestina melihat pengerahan besar-besaran polisi Israel di Al-Aqsa sebagai provokasi.
Diketahui, pascapenyerangan tersebut, ratusan warga Palestina turun ke jalan untuk memprotes pasukan Israel yang membobol Masjid Al-Aqsha pada hari Jumat dan untuk menunjukkan dukungan bagi orang-orang yang tinggal di Tepi Barat yang diduduki.
Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan yang menyerukan dukungan Arab dan internasional untuk jamaah Masjid Al-Aqsa dan mereka yang berada di wilayah pendudukan yang menghadapi kekerasan Israel yang intensif terhadap warga Palestina.
Awal pekan ini, faksi-faksi Palestina di Gaza bertemu dengan pejabat senior Hamas Yahya Sinwar untuk membahas percepatan perkembangan di Tepi Barat yang diduduki, di mana mereka menegaskan "posisi bersatu" mereka terhadap serangan mematikan Israel.
Ribuan orang berkumpul di tempat suci untuk salat Jumat mingguan selama bulan suci Ramadhan ketika bentrokan pecah yang menyebabkan lebih dari 150 warga Palestina terluka.
Dalam pidatonya di demonstrasi Gaza, Khaled al-Batsh, seorang anggota senior gerakan Jihad Islam, mengecam serangan Israel terhadap jamaah di Masjid Al-Aqsa pada Jumat pagi.
"Hari ini kami berkumpul di Gaza untuk menunjukkan dukungan kami kepada orang-orang di Yerusalem dan Tepi Barat. Kami mendukung perlawanan rakyat kami dan memberi hormat kepada jiwa para martir kami," katanya.
Al-Batsh menekankan faksi Palestina "tidak akan tinggal diam" jika pelanggaran Israel berlanjut di kompleks Al-Aqsa.
"Kami tidak akan mentolerir provokasi Israel di Masjid Al-Aqsa dan kami tidak akan menerima kelanjutannya," katanya.
Omer Barlev, menteri keamanan publik Israel, mengatakan Israel 'tidak tertarik' dalam kekerasan di kompleks Al-Aqsa. Dia menambahkan pasukan Israel dipaksa untuk menghadapi 'elemen kekerasan' yang menyerang mereka.
Al-Batsh mengatakan kelompok-kelompok bersenjata Palestina menganggap "musuh Israel" bertanggung jawab atas "dampak dari serangan-serangan ini". Israel “akan membayar harga untuk kejahatan ini”, tambahnya.
"Perlawanan telah mengambil tanggung jawab untuk melindungi rakyat kita dan kesuciannya, dan tidak akan tinggal diam dalam menghadapi provokasi ini," katanya. (irv)