Akun Volt Cyber Bongkar Sosok Bjorka, Diduga Berasal dari Cirebon
- Instagram @voltcyber_v2
BANDUNG – Secara mengejutkan sebuah akun instagram @volt_anonym membeberkan sosok yang diduga sebagai Hacker Bjorka. Ia mengklaim telah menemukan sosok yang saat ini tengah dicari-cari tersebut.
Akun @volt_anonym bahkan melakukan mention terhadap akun Instagram @muhammadsaidfikriansyah, sebagai sosok yang diduga sebagai Bjorka.
Melalui akun alternatifnya yang memiliki nama @voltcyber_v2, @volt_anonym mengunggah sebuah konten video yang menunjukkan dugaannya terhadap sosok asli Bjorka.
Di awal video tersebut menampilkan teks "M.S.F WE ARE FROM CIREBON. Percuma kita bayar pajak (pakak rakyat) namun sistem masih bisa ditembus oleh manusia biasa. Yu belajar ngopi aja anak-anak IT Kominfo".
Video itu juga menampilkan foto-foto dari terduga Bjorka, foto rumah yang diambil dari Google Maps, sanggahan dari orang yang tertuduh hingga akun LinkedIn.
"Mau klarifikasi apapun namanya sebar data orang lain itu sudah melanggar ya adek adek kecil. Ingat!!! Ekor itu selalu ngikutin jejak jejak kecuali lu ekor cicak yang bisa putus lalu cari jalan sendiri. Mau sampe kapan main kucing-kucingan sama aing!!!," imbuhnya.
Imbas dari viralnya unggahan akun @volt_anonym tersebut, akun Instagram terduga Bjorka itu telah diserbu warganet. Bahkan pemilik akun @muhammadsaidfikriansyah sampai membatasi komentar sehingga pengguna Instagram tidak bisa lagi membubuhkan komentar baru di sana. Akun tersebut saat ini telah memiliki 24,1 ribu pengikut.
Selain itu, @volt_anonym juga mengunggah postingan yang membongkar soal pencurian data yang ternyata tidak sebanyak apa yang dibeberkan.
"Data yang katanya 133M dari meretas Kominfo tidak lebih isinya cuma 200 data saja dan itu pun di-copy sehingga banyak data yang sama seolah-olah data yang dia curi sebanyak 133M padahal cuma 200 an," tulisnya, dikutip dari laman VIVA pada Rabu, 14 September 2022.
Menurutnya apa yang diunggah Bjorka sama seperti data dump atau sampah yang sudah kadaluarsa. Dia mengklaim data milik @muhammadsaidfikriansyah sama seperti Bjorka.
@volt_anonym juga menyebut bahwa peretasan dilakukan oleh tim. Sementara Bjorka kebagian tugas untuk muncul di publik, timnya akan membagikan data dan repost.
"Coba kelen perhatikan data yang aing ambil dari Bjorka ini. Perhatikan kolom kuning. Perhatikan angka urutan paling kiri. Di situ kelen bisa melihat data yang sama, jadi mereka hanya menyalin lalu input lagi dan seterusnya sampai jumlahnya banyak sehingga seolah-olah data yang mereka tahu sebanyak 133M. Padahal ya cuma 200 an doang dan itu pun data dump," jelasnya lebih lanjut.
Pemerintah Klaim Identifikasi Sosok Bjorka
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengaku, "Bjorka" telah teridentifikasi oleh Badan Intelijen Negara (BIN) dan Polri berdasarkan penyelidikan yang telah dilakukan.
"Sampai sekarang ini, memang gambaran-gambaran pelakunya sudah teridentifikasi dengan baik oleh Badan Intelijen Negara dan Polri; tetapi belum bisa diumumkan gambaran-gambaran siapa dan dimananya itu. Kami sudah punya alat untuk melacak itu semua," ujar Mahfud MD dalam konferensi pers di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Rabu, 14 September 2022.
Mahfud menambahkan berdasarkan koordinasi yang dilakukan bersama dengan Menteri Komunikasi dan Informatika, Kepala BIN, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) hingga Kapolri, dapat disimpulkan bahwa data-data yang diretas dan dibocorkan Bjorka ke dunia maya ialah bersifat umum.
Dugaan motif peretasan itu pun tidak membahayakan, kata Mahfud. Selain itu, lanjutnya, dapat disimpulkan pula bahwa Bjorka tidak memiliki keahlian ataupun kemampuan membobol yang sungguh-sungguh
"Hasil dari kesimpulan kami, apa yang dilakukan Bjorka ini sebenarnya tidak punya keahlian atau kemampuan membobol yang sungguh-sungguh. Dia hanya hendak memberitahu kepada kita kalau kita harus hati-hati, (data) kita akan bisa dibobol, dan sebagainya," jelasnya.
Meskipun begitu, Mahfud menegaskan Pemerintah tetap tetap serius dalam menangani kasus itu. Salah satunya ialah dengan membentuk satuan tugas perlindungan data yang akan melindungi data-data, terutama data negara, dari ancaman peretasan ataupun kasus kebocoran data.
Meski tidak membahayakan, imbaunya, peretasan Bjorka itu mengingatkan bangsa Indonesia agar meningkatkan kewaspadaan terhadap pengamanan data, baik data-data negara maupun data masyarakat.
"Kami akan menjadikan ini sebagai peluang, sebagai pengingat kepada kita semua untuk sama-sama berhati-hati," ujar Mahfud.