AHY Singgung Soal BLT, Dulu Dihina Sekarang Dilanjutkan

Ketum Partai Demokrat, AHY di Rapimnas
Sumber :
  • Tangkap layar

Bandung – Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyinggung program bantuan langsung tunai (BLT) yang dicetuskan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pernah dihina-hina. Namun, program BLT masih dilanjutkan Pemerintah Joko Widodo (Jokowi).

Cair! Ini Daftar Bantuan Sosial Desember 2024 yang Harus Anda Tahu

Hal itu disampaikan AHY saat rapat pimpinan nasional (rapimnas) Partai Demokrat di Gedung JCC Senayan, Jakarta Pusat pada Kamis, 15 September 2022.

AHY kembali mengingatkan era SBY ada 4 pilar pembangunan, yaitu Provebs atau pertumbuhan ekonomi terus ditingkatkan. Kemudian Projobs atau lapangan kerja dibuka seluas-luasnya, dan Propoor atau kaum miskin dibantu.

Jadwal Lengkap Pencairan Empat Bansos Besar Awal Tahun 2025

Ketum Partai Demokrat, AHY di Rapimnas

Photo :
  • Istimewa

"Itulah mengapa ada subsidi ada BLT bukan untuk menghambur-hamburkan uang. Dulu dihina-hina BLT kita, apa itu BLT? Hanya untuk menghambur-hamburkan uang negara, dibilang kita tak punya cara lain. Padahal, itu cara yang bijak sana untuk membantu rakyat miskin. Betul?," kata AHY.

Jadwal Cair Bansos BPNT, PKH, Pangan Beras dan BLT 2024

Namun, kata AHY, anehnya program BLT sekarang dilanjutkan oleh Pemerintah. Tentu, AHY mengapresiasi Pemerintahan Jokowi yang meneruskan program BLT cetusan era SBY.

"Sekarang BLT, it's okay. Sesuatu yang bagus kalau dilanjutkan kan enggak apa-apa. Enggak usah malu-malu juga," jelas dia.

Ketum Partai Demokrat, AHY di Rapimnas

Photo :
  • Tangkap layar

Kemudian, AHY mengingatkan kader Partai Demokrat tidak boleh ada yang menangis apalagi pura-pura menangis. Menurut dia, masyarakat atau rakyat kecil yang menangis setiap ditemui atau kunjungi di lapangan.

"Kalau Demokrat saja tidak berdaya apalagi masyarakat kecil di bawah. Kalau anggota dewan saja enggak kuat, apalagi rakyat kita yang dibawa. Demokrat tidak boleh menangis. Demokrat tidak boleh pura-pura menangis. Yang menangis rakyat. Ini bukan rekayasa. Ini kita temui setiap saat," ujarnya.