Secercah Kebahagian Bagi Tuna Netra Sambut Ramadhan
- Istimewa
Bandung – Dampak pandemi COVID-19 dipastikan membuat beban hidup semakin berat bagi disabilitas netra yang bertahan hidup dengan bekerja sebagai tukang pijat.
Manager Operasional Jabar Quick Respon (JQR), Nizar Ilyasa menjelaskan, distribusi sembako bagi mereka yang tergabung dalam Komunitas Terapis Disabilitas Netra (KTDN) ini ditargetkan jadi bekal untuk beraktifitas di bulan suci Ramadhan 1443 Hijriah.
“Memang dampak pandemi dirasakan semua pihak, terlebih saudara kita para disabilitas netra ujiannya tentu lebih berat,” ujar Nizar dalam keterangannya, Sabtu 2 April 2022.
Menurutnya, JQR mendapatkan laporan dari komunitas Gojek on Twitter Bandung terkait kondisi disabilitas netra yang membutuhkan bantuan. Laporan tersebut segera direspons dalam waktu kurang dari 24 jam.
“Kami mendapat laporan dari Kang agus Gojek on Twitter Bandung prihal kebutuhan bantuan untuk netra yang tergabung di KTDN, kita bersama ke lokasi untuk menyalurkan bantuan,” katanya.
Kordinator KTDN, Abdul Halim mengapresiasi langkah tersebut. “Tidak enak rasanya jika yang mendapat hanya saya, agar semua kebagian, karena kita hampir semua saling mengenal,” katanya.
Sebelum pandemi, usaha pijat yang dilakoninya cukup untuk memenuhi kebutuhan kesehariannya. Namun, ketika pandemi pendapatannya turun karena pembatasan mobilisasi dan ketakutan terinfeksi virus.
“Di masa pandemi ini pijat menurun drastic, sepi. Banyak juga yang beralih menjadi pedagang kerupuk keliling di pinggir jalan," kata dia.
KTDN berdiri atas dasar solidaritas sesama disabilitas netra ketika Pandemi COVID-19 dan saat ini beranggotakan 91 orang. Aktivitasnya adalah saling mendukung dalam upaya pemenuhan kebutuhan ekonomi juga melaksanakan kegiatan pengajian rutin. (ads)