AHY Belum Terlalu Matang di Politik, Kata Pakar Komunikasi

Ketum Partai Demokrat, AHY di Rapimnas
Sumber :
  • Tangkap layar

BANDUNG – Pakar komunikasi politik, Emrus Sihombing menilai, kritikan dari Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono terhadap Presiden Joko Widodo, adalah framing persepsi publik.

Clara Shinta Bantah Bawa Agenda Politik Anies Baswedan ke Polemik Gus Miftah Hina Penjual Es Teh

Dalam kritikannya saat Rapimnas Demokrat lalu, AHY menyebut pemerintahan Jokowi tinggal gunting pita proyek-proyek yang sudah dibangun era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY. Dengan begitu, kata dia, maka muncul persepsii publik bahwa SBY lebih banyak membangun infrastruktur.

"AHY telah melakukan framing, produk manipulasi persepsi publik. Seolah-olah bahwa SBY lebih hebat," ujar Emrus, dalam keterangannya, Rabu 28 September 2022.

Anies Baswedan Ikut Terseret Kontroversi Penghinaan Gus Miftah Kepada Penjual Es Teh

Ketum Partai Demokrat, AHY di Rapimnas

Photo :
  • Tangkap layar

Menurut dia, jika mengkritik infrastruktur era Jokowi, semestinya AHY mendetailkan. Proyek apa saja harus disebutkan. Tetapi yang dilihatnya tidak ada, sehingga Emrus menilai belum matang dalam berpolitik.

Narasi Agenda Politik Anak Abah Mencuat di Kasus Gus Miftah Hina Penjual Es Teh

"Pandangan-pandangan yang disampaikan AHY ini menunjukkan ketidakmatangan beliau dalam berkomunikasi politik dan ketidakmatangan sebagai aktor politik. Padahal dia ketua umum partai hingga salah satu kandidat di Pilpres 2024," ujarnya.

Dia melihat, memang ada keinginan untuk berkuasa. Tidak seperti seorang negarawan yang tidak mementingkan kekuasaan. "Kalau negarawan kan lebih mengedepankan, kekuasaan bukan penting. Tapi memperoleh kekuasaan itu harus memang egaliter. Tapi kalau seperti AHY itu belum egaliter," ujar AHY.

Selain itu, menurutnya perlu juga untuk menyampaikan program dalam membangun Indonesia. Tidak sekedar melakukan perbandingan antara pemerintahan sebelumnya dengan yang sekarang.

"Jadi adu program. Tidak membuat diksi-diksi yang sifatnya seolah-olah SBY superior," ujarnya.

Ketum Partai Demokrat, AHY di Rapimnas

Photo :
  • Istimewa

Pemerintahan Presiden Jokowi, telah membangun jalan tol sepanjang 1.762,3 km terhitung dari periode pertamanya 2014-2019 hingga berlanjut ke periode kedua ini 2019-2024. Bahkan 750 km jalan tol lagi ditargetkan selesai pada 2024.

Sementara ada 18 bendungan yang pembangunan atau konstruksinya dilakukan di era Presiden SBY. Lalu diselesaikan era Jokowi. Jokowi juga diketahui membangun 12 bendungan sejak menjabat. Sehingga setidaknya sudah 30 bendungan yang selesai dibangun di era jokowi. Bahkan targetnya ada 27 bendungan lagi hingga 2024.

Pada pemerintahan SBY, ada 24 bandara yang dibangun. Saat Jokowi menjabat, sudah 29 bandara, dan menargetkan 9 bandara baru maupun revitalisasi. Sementara 316.590 km jalan desa selesai konstruksi di era Jokowi. 

Capaian infrastruktur desa era Presiden Jokowi, antara lain 1.597.539 m jembatan. Lalu 1.474.544 unit air bersih desa, 501.054 unit irigasi desa, dan 12.297 pasar desa, serta 42.357 posyandu.