Menkes: Obat Pemicu Gagal Ginjal Akut Dibuat di Indonesia

Menkes Budi Gunadi
Sumber :
  • Dok. Dinkes Jabar

BANDUNG – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah meneliti 99 balita penderita ginjal dan telah meninggal dunia, hasilnya darah para korban terkandung zat etilon glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG). Mereka juga mendatangi rumah korban serta membawa obat yang dikonsumsi balita tersebut.

Bansos PKH Cair 600.000 Bulan Desember 2024 Untuk Lansia

"Tapi intinya memang ada beberapa dari sudah ada 99 balita yang meninggal, terus 99 balita itu kita periksa ada kandungan zat kimia berbahaya di dalamnya, etilon glikol dan dietilen glikol," ujar Menkes, Budi Gunadi Sadikin, di Kota Serang, Banten, Kamis, 20 Oktober 2022.

Di acara Hari Kesehatan Nasional (HKN) Provinsi Banten, Budi Gunadi meminta BPOM untuk mempercepat penelitian dan mengeluarkan keputusan, obat mana saja yang menyebabkan gagal ginjal pada anak-anak dan harus ditarik dari peredaran.

Ibu Hamil dan Balita Dapat Bantuan PKH Lebih Besar dari Anak Sekolah

Ilustrasi Obat Sirup

Photo :
  • Pinterest

Sebagai bentuk pencegahan, Kemenkes meminta penangguhan terlebih dulu peredaran obat yang mengandung etilon glikol dan dietilen glikol.

Rincian Nominal Bansos Yang Akan Cair di Bulan Desember 2024

"Kita ambil tindakan preventif, kita tahan dulu sementara, supaya tidak bertambah lagi korbannya balita-balita kita. Kalau obat urusan dokter, tapi kita tahan ke dokter dan apotek-apotek sampai nanti BPOM memastikan obat mana yang sebenarnya berbahaya," terangnya.

Budi Gunadi Sadikin mengaku sudah banyak balita dan anak-anak yang masuk rumah sakit dengan keluhan gagal ginjal misterius itu. Meski begitu, dia menerangkan kasus penyakit ginjal tidak hanya terjadi di Indonesia saja.

Halaman Selanjutnya
img_title