Siswa Nekat Bunuh Diri Diduga Gegara Ponselnya Disita Guru
- tvOne/Veros
BANDUNG – Seorang siswa berinisial JD (16), yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Pamekasan, Madura, Rabu, 19 Oktober 2022, sekitar pukul 09.00 WIB, hampir mencoba bunuh diri dengan cara naik ke atas genting sekolah.
Percobaan bunuh diri yang dilakukan oleh seorang siswa tersebut dilakukan dengan cara menaiki genting atap sekolah dengan diam-diam dan diketahui oleh sejumlah guru.
Diduga siswa laki-laki kelas XII SMA itu melakukan pencobaan bunuh diri lantaran handphone miliknya diambil oleh gurunya saat belajar di dalam kelas, sehingga siswa itu ngambek.
"Handphonenya itu tadi diambil oleh guru kami (FS), pertama milik saya dan milik teman-teman yang lain pada saat pelajaran berlangsung, sehingga teman saya juga sempat menanyakan kepada salah satu guru bimbingan konseling (BK), namun penjelasan dari guru BK handphonenya akan dikembalikan setelah satu minggu. Curhat dia kepada saya dan sesaat kemudian teman saya itu pamitan keluar. Tidak lama kemudian dari luar kelas sudah ramai suara ada yang mau bunuh diri," kata siswa inisial RD salah satu teman JD.
Beruntung aksi percobaan bunuh diri JD itu bisa digagalkan oleh petugas dari BPBD, kepolisian dengan cara dibujuk, sehingga bisa turun dari atap sekolah.
Kepala Sekolah SMA 2 Pamekasan, Ali Unar Arhab membantah jika siswa JD mencoba melakukan bunuh diri karena handphone miliknya diambil oleh gurunya di dalam kelas, namun kepala sekolah menganggap siswa itu hilang ingatan dan reflek naik ke atap sekolah.
"Anak tersebut hilang ingatan dan reflek naik ke atas genting sekolah lantai dua, entah apa yang dia pikirkan. Namun Alhamdulillah sudah kita tenangkan barusan," ucap Ali Unar Arhab.