Atlet Disabilitas Purwakarta 'Dianggurin' Bupati Anne

Atlet Peparda Purwakarta
Sumber :
  • Istimewa

BANDUNG – Kesetaraan untuk atlet penyandang disabilitas di Kabupaten Purwakarta dinilai sangat minim, bahkan terkesan diabaikan.

Prakiraan Cuaca Wilayah Jawa Barat Hari Ini Senin 25 November 2024

Hal tersebut nampak dari tidak adanya dukungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta kepada para atlet disabilitas di ajang Peparda VI Provinsi Jawa Barat.

Pada ajang perhelatan olahraga bagi para penyandang disabilitas itu, Kontingen Purwakarta finish di posisi 16. Padahal biasanya selalu berada di posisi 10 besar.

Update Informasi Ancaman Gelombang Air Laut Wilayah Jawa Barat Hari Ini Senin 25 November 2024

Ketua Umum National Paralympic Committe Indonesia (NPCI) Kabupaten Purwakarta, Aip Saputra pun mengungkapkan sejumlah faktor yang menyebabkan Kontingen Purwakarta gagal mempertahankan 10 besar tersebut.

Pertama, karena dukungan pembinaan yang minim. Kemudian kedua karena fasilitas olahraga disabilitas yang tidak ada, baik akses untuk memasuki arena Gelanggang Olahraga maupun alat latihan khusus disabilitas untuk menunjang prestasi.

Kang Dedi Mulyadi Ungkap Masalah Jawa Barat di Penutup Debat Pamungkas Pilkada 2024

"PEPARDA VI Jabar tahun ini NPCI Purwakarta hanya mengirimkan 6 Cabang olah raga dari 12 Cabang yang diperlombakan. Berkaitan dengan minim pendanaan dan pembinaan," ujar Aip dalam keterangan resminya, Rabu, 30 November 2022.

Selain itu, Peparda Jabar tahun ini banyak kota dan kabupaten lain yang menggunakan Atlet dari wilayah Timur, di mana mereka mendominasi dalam jajaran Pelatnas.

Atlet Peparda Purwakarta

Photo :
  • Istimewa

"Sehingga persaingan Daerah tidak murni. Sedangkan Kabupaten Purwakarta hanya menggunakan atlet lokal. Ini menjadi Kebanggaan kami NPCI PURWAKARTA yang bisa bersaing hingga di final," jelasnya.

Kemudian, Aip juga menuturkan, faktor lain penyebab Purwakarta gagal bertahan di 10 besar karena kurangnya dukungan moril yang diberikan Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika beserta jajarannya.

"Berbeda dengan Porprov di mana seluruh pejabat termasuk bupati dan Porkopinda hadir mendukung langsung di lokasi pertandingan," ungkapnya.

Hal tersebut jadi penilaian jika kesetaraan untuk penyandang disabilitas di Purwakarta jelas sangat minim bahkan terkesan diabaikan.

"Bahkan yang kami sayangkan, Ketua Kontingen Peparda dan Porprov tidak sama sekali hadir, padahal perhelatan Porprov dapat hadir secara langsung," kata Aip.

Ia juga mengaku iri terhadap kontingen kota dan kabupten lain, di mana kepala daerah bisa hadir dan memberikan dukungan secara langsung untuk para atletnya.

Untuk itu, Aip selaku Ketua NPCI Purwakarta berharap hal ini menjadi cambukan keras bagi bupati dan jajarannya.

"Harapan kami agar pemerintah dapat memberikan perhatian khusus kepada penyandang disabilitas yang tergabung dalam Organisasi Olahraga Disabilitas NPCI Purwakarta. Sehingga bisa lebih maksimal di ajang PEPARDA Berikutnya," pungkasnya.