Gas Air Mata Membabi Buta Meski Aremania Teriak Banyak Anak Kecil
- VIVA
BANDUNG - Suasana kelam dalam tragedi Stadion Kanjuruhan masih terngiang-ngiang di ingatan Yohanes Prasetyo, lelaki yang kala itu menjadi saksi mata jatuhnya ratusan korban jiwa dalam laga maut Arema FC kontra Persebaya pada Sabtu, 1 Oktober 2022 lalu.
Sabtu malam itu, sekitar pukul 20.30 WIB lebih, wasit meniup peluit panjang yang mengakhiri pertandingan dengan kekalahan tipis tim kesayangannya dari Persebaya (2-3). Yohanes yang hendak bekerja, usai menyaksikan laga Arema masih menunggu di area tribun.
Wajar, Ia memutuskan tak buru-buru langsung meninggalkan stadion karena malas berdesak-desakan, hingga ia memutuskan menunggu sejenak agar suasana di pintu keluar agak sepi. Kala itu, ia meluangkan waktu sekitar 90 menit di area tribun sambil merencanakan perjalananya kembali pulang dan bekerja.
Namun seketika itu langsung terdengar tembakan gas air mata ke sejumlah tribun. "Kalau enggak salah di tribun 6 dan 7 ada tembakan gas air mata," ungkap yohanes dalam LIVE STREAMING: Tragedi Kanjuruhan |Mata Najwa di akun youtube Najwa Shihab.