Ada Kubu Tolak KLB PSSI Tanggungjawab Kanjuruhan, Mulai Lawan TGIPF?
- VIVA / M Ali Wafa
BANDUNG - Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang dipimpin Menkopolhukam Mahfud MD merekomendasikan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia atau PSSI agar menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) sebagai bentuk tanggungjawab moral tewasnya 133 orang di Stadion Kanjuruhan akibat laga Arema FC kontra Persebaya Surabaya.
Bahkan, rekomendasi yang berdasarkan hasil investigasi itu meminta Ketua Umum PSSI Komjen Pol (purn) Mochamad Iriawan dan seluruh jajaran Komite Eksekutif mengundurkan diri.
Dilansir dari VIVA, salah satu perwakilan klub yakni Presiden Madura United tak setuju PSSI menggelar Kongres Luar Biasa (KLB). Menurutnya, hal itu bukan solusi yang tepat untuk memperbaiki kekisruhan sepakbola di Indonesia saat ini.
Achsanul berpandangan jika KLB bisa menimbulkan perseturuan dari berbagai pihak. Maka dari itu, KLB kurang baik jika digelar dalam waktu dekat. "Saya sebagai penggemar sepak bola tidak setuju KLB, karena akan merancang permusuhan dan ini tidak baik bagi sesama penggemar sepak bola," kata Achsanul kepada wartawan, Rabu 19 Oktober 2022.
Achsanul juga menyebut, PSSI memiliki hak untuk memilih merombak struktur organisasinya atau tidak. Semua pihak harus menghormati apapun keputusan yang diambil mereka.
"Jika imbauan mundur tak bisa dilakukan (karena dianggap tidak bertanggung jawab), ya sudah, lanjut saja. Menurut saya, sikap pengurus PSSI itu harus kita hormati, karena itu adalah pilihan," ujar Achsanul.
Tanggungjawab Moral
Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi maut kanjuruhan berkesimpulan bahwa Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) harus bertanggungjawab atas insiden yang menewaskan 132 orang itu.
TGIPF memastikan PSSI mulai dari Ketua Umum Mochamad Iriawan atau Iwan Bule hingga jajarannya tak bisa berlindung dan harus bertanggungjawab secara moral maupun perundang-undangan.
"Kalau seperti ini, maka tidak ada yang salah. Sehingga di dalam catatan kami disampaikan juga bahwa pengurus PSSI juga harus bertanggung jawab dan sub-sub organisasinya," tegas Ketua TGIPF, Mahfud MD dilansir dari VIVA, Minggu 16 Oktober 2022.
Bahkan, dalam kesimpulan dan rekomendasi TGIPF menegaskan bahwa Ketua Umum PSSI dan jajaran Komite Eksekutif sudah sepatutnya bertanggungajawab secara moral dengan mengundurkan diri.
"Secara normatif, pemerintah tidak bisa mengintervensi PSSI, namun dalam negara yang memiliki dasar moral dan etik serta budaya adiluhung, sudah sepatutnya Ketua Umum PSSI dan seluruh jajaran Komite Eksekutif mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggungjawaban moral atas jatuhnya korban sebanyak 712 orang," katanya.
"Dimana saat laporan ini disusun sudah mencapai 132 orang meninggal, 96 orang luka berat, 484 orang luka sedang/ringan yang sebagian bisa mengalami dampak jangka panjang," tegasnya.
Sementara pada poin keenam, TGIPF juga mendesak agar PSSI segera melakukan percepatan Kongres atau menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) demi menghasilkan kepemimpinan dan kepengurusan PSSI yang berintegritas,profesional, bertanggungjawab, dan bebas dari konflik kepentingan.
Lantas, siapa saja pengurus PSSI di bawah pimpinan Iwan Bule? Jika melihat keterangan dari situs resmi PSSI, pengurus federasi sepakbola Indonesia itu tercatat masih diketuai oleh Mochamad Iriawan atau akrab disapa Iwan Bule. (rls)