Bobotoh Kecam Jadwal Laga Persib, : Demi Rating TV
- Instagram @bandungfootballculture
BANDUNG - Penentuan jadwal pertandingan yang menyudutkan Persib pada Liga 1 2022/2023 menuai reaksi keras dari bobotoh. Mereka berceloteh di ragam akun medsos komunitas pecinta Persib.
Tak selang lama jadwal permainan Persib keluar, ragam kekesalan bobotoh mulai bermunculan. Terlebih sikap skeptis bobotoh itu diperkuat dengan analisa sang pelatih Persib.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pelatih Persib, Robert Alberts menilai penentuan jadwal yang diberikan PT Liga Indonesia Baru (LIB) kurang adil bagi tim Persib Bandung. Mengingat jadwal pertandingan Pangeran Biru mayoritas berlangsung di malam hari.
Penentuan jadwal tersebut menimbulkan ragam asusmi di benak bobotoh. Mulai dari spekulasi kepentingan rating televisi, operator yang tak realistis, dan ketakutan akan insiden sebelumnya.
"tidak belajar dari kasalahan nu kamari (tidak belajar kesalahan kemarin)," celoteh @iyaanaull di akun bandungfootballculture.
"demi rating tv kah?" tanya @mrfarydf di akun yang sama.
Dari ragam komentar tersebut, mayoritas bobotoh yang berceloteh di instagram lebih merujuk ke kehawatiran akan terjadi kembalinya insiden bobotoh yang meninggal karena berdesak - desakan.
Sementara itu, Pelatih Persib asal negara kincir angin itu tetap akan terus meperjuangkan hak timnya yang akan bertanding secara profesional di Liga 1.
Banyaknya pertandingan malam, lanjut Robert mempengaruhi stamina pemain. Dimana keesokan paginya, para pemain harus melanjutkan perjalanan.
"Saya minta fair play saja. banyak jadwal malam tentu jadi beban. Sederhananya, jika setiap laga bermain jam 08.30 atau 08.45, lalu kami pulang larut malam ke hotel. sementara esoknya harus lanjut perjalanan. pemain pasti lelah," ungkap Robert.
Dari masa pemulihan, tambahnya, tentu akan berbeda para pemain yang berlaga di sore hari dan malam hari. Selain itu, jeda empat hari pertandingan juga perlu jadi perhatian tim nya.
Berkaca dari musim sebelumnya, jadwal permainan malam, membuat para pemain bisa beristirahat menjelang pagi.
"Tim Bali dan Bhayangkara, kalau enggak salah hanya main empat kali di malam hari. Sementara kami main 13 kali di malam hari. Sehingga kami akan berdiskusi dengan pihak operator. agar asas fair play tetap terjaga dalam liga 1," pungkasnya. (ads/hru)