Film The Menu Misteri di Balik Hidangan Restoran Mewah
- tangkapan layar
Bandung – Film The Menu dirilis di Indonesia mulai Jumat, 18 November 2022 dan diperankan oleh aktris dan aktor ternama seperti, alph Fiennes, Anya Taylor-Joy dan Nicholas Hoult. The Menu juga beralur komedi dan horor.
The Menu merupakan film karya sutradara Mark Mylod, yang begitu populer dan pernah menjadi sutradara beberapa episode di Game of Thrones, Shameless dan Succession. Namun, sebelum film The Menu rilis secara regular sempat diputar di ajang Toronto International Film Festival pada 10 September 2022.
Film The Menu
- tangkapan layar
Selain itu, film The Menu telah mendapatkan pujian dari kritikus internasional, sebagai skor di situs aggregator Rotten Tomatoe yang menunjukkan angka 90% dari 114 ulasan yang masuk.
Tentu saja, komedi yang disajikan pun dibalut dengan misteri dan kemasan kuliner mewah. Dilansir dari berbagai sumber, film The Menu menceritakan Margot (Anna Taylor-Joy) dan Tyler (Nicholas Hoult) sedang melakukan perjalanan ke pulau terpencil. Lalu, mereka pun menyantap hidangan di restoran mewah bernama Hawhorne.
Sementara Julian Slowik (Rapih Fiennes), seorang celebrity chef sekaligus pemilik resto, yang dikenal selalu menyakikan hidangan khas, mewah dengan dihiasi begitu menawan. Namun, ternyata ada rahasia yang mengerikan di balik menu lezat Slowik, dan para tamu yang hadir di restoran nantinya akan dimasak oleh Slowik. Tentu saja, Margot telah menyadari hal tersebut dan berusaha memberi tahu Tyler.
Film The Menu
- tangkapan layar
Namun, Tyler sebenarnya bukan kekasih Margot yang hanya menyewa Margot untuk menemaninya saja. Margot pun memberi tahu soal Slowik yang membunuh tamunya untuk dimasak. Namun, reaksi Tyler di luar dugaan, saking kagum dengan Slowik, Tyler rela mati di tangan chef tersebut, kini Margot harus berjuang sendiri agar lolos dari maut tersebut.
Sebelumnya, The Menu akan membawa emosi dan sisi kemanusiaan di setiap karakternya.
“Kami ingin mengeksplorasi industri ini dengan sangat berhati-hati, melihat cara mereka bekerja, namun tetap menghormati bentuk seni dan pihak yang terlibat,” tutur Mark Mylod melalui keterangan pers yang diterima di Jakarta, Jumat.
