Drama Komedi Onde Mande! Membawa Budaya Lokal Minang ke Layar Lebar

onde mande
Sumber :

Viva Bandung – Industri perfilman Indonesia kembali hadir dengan kesegaran baru melalui film drama komedi "Onde Mande!". Dalam film yang rilis pada tanggal 22 Juni 2023 lalu ini, penonton dibuat terpukau oleh penyajian budaya lokal suku Minang yang apik. Kerjasama antara Visinema, Gandrvng Films, dan Visionari Capital sudah melahirkan karya yang menarik.

Tampil Menawan dengan Diamond Cut Design Vivo Y300 5G Hadir dalam 3 Pilihan Warna

Hal yang membuat film ini istimewa adalah adanya kolaborasi antara aktor dan aktris ternama seperti Shenina Chinnamon, Jajang C Noer, serta Emir Mahira. Juga ada aktor lokal asli Sumatera Barat seperti Musra Dahrizal, atau yang lebih dikenal dengan nama Mak Katik. 

Dalam film ini, Mak Katik berperan sebagai Angku Wan, karakter utama yang menghadirkan keceritaan serta kehangatan suku Minang.

Dukung Gaya Hidup Digital Vivo Y300 5G Tawarkan Fitur Kamera dan Baterai Unggulan

“Satu hal yang spesial di Onde Mande! ini adalah aku ingin highlight aktor-aktor lokal. Karena banyak sekali yang bagus,” ungkap Paul yang juga berdarah Minang.

Paul juga tidak lupa menyebutkan kontribusi aktor lokal lainnya, seperti Yusril Katil yang memerankan Haji Ilyas, serta Rivansza Alfath yang membawakan karakter Afdhal. Keberadaan mereka dalam film ini dinilai sangat penting dalam memperkuat kesan otentik dan keaslian budaya Minang yang diusung dalam "Onde Mande!".

Tahan Air dan Debu Vivo Y300 5G Punya Sertifikasi IP64 dan Fitur Wet Hand Touch

"Film ini sangat terbantu dan tidak mungkin terjadi tanpa akting dari aktor-aktor lokal dari Sumatera Barat, seperti Pak Yusril Katil sebagai Haji Ilyas, Mak Katik (Musra Dahrizal) yang jadi Angku Wan, Rivansza Alfath sebagai Afdhal,” katanya.

"Mereka sangat memperkuat otentisitas film ini dengan keberadaan mereka dan saya berterima kasih dan berutang budi banget dengan aktor-aktor lokal" sambung Paul.

Onde Mande! bercerita tentang upaya warga Desa Sigiran, Sumatera Barat dalam merebut hadiah sayembaea senilai 2 miliar dari perusahaan sabun.

Meskipun pemenangnya sudah meninggal, warga desa terus berjuang untuk mendapatkan hadiah itu dengan merancang rencan yang cerdik dan penuh tantangan.

Namun, bukan karena keserakahan semata. Mereak ingin memakai uang itu untuk membangun desa dan menciptakan kesejahteraan seperti yang diinginkan oleh Angku Wan.