Sinopsis Film Terbaru Amerika Serikat Oppenheimer

VIVA Bandung – Penggemar film Hollywood heboh dengan dua film Barat yang akan tayang di bioskop Indonesia pada 19 Juli 2023 mendatang, yakni Barbie dan Oppenheimer.

Oppenheimer merupakan karya Christopher Nolan yang menampilkan sejumlah nama aktor besar seperti Cillian Murphy, Emily Blunt, Matt Damon, Florence Pugh, Robert Downey Jr. dan masih banyak lagi lainnya. 

Oppenheimer didasarkan pada biografi Prometheus Amerika pemenang Hadiah Pulitzer: Kemenangan dan Tragedi J. Robert Oppenheimer, yang ditulis oleh Kai Bird dan Martin J. Sherwin, yang dirilis pada tahun 2005.

Film Oppenheimer akan merinci kehidupan fisikawan J. Robert Oppenheimer (1904-1967). Ini berkisar dari upayanya untuk membantu Amerika Serikat membuat bom atom selama Perang Dunia II, hingga kekacauan batinnya saat ia menghadapi "konsekuensi moral dari kemajuan ilmiah".

Mulai dari J. Robert Oppenheimer direkrut pada tahun 1942 untuk Proyek Manhattan milik pemerintah. Di sana, Oppenheimer memimpin proyek pengembangan bom atom pertama di dunia. Sejak saat itu ia diberi julukan "Bapak Bom Atom".

Upaya bersama Oppenheimer dan para ilmuwan di Los Alamos akhirnya menghasilkan ledakan nuklir pertama di dunia, uji coba nuklir Trinity, pada Juli 1945. Namun, meskipun laboratorium mereka dikelilingi oleh keamanan militer yang ketat, seorang ilmuwan mata-mata Soviet berhasil mencuri Rencana. mengebom dan memberikannya kepada Rusia yang menggunakannya untuk mengembangkan senjata atom mereka sendiri.

Akibatnya, setelah Proyek Manhattan dibubarkan, timbul perlombaan senjata nuklir dan hal ini menimbulkan gejolak batin Oppenheimer. Dia menjadi anggota terkemuka Komisi Energi Atom Amerika Serikat dan berjuang keras untuk membatasi proliferasi nuklir.

Sebagai hasil dari keputusannya, Oppenheimer menjadi sasaran Joseph McCarthy dan Komisi Aktivitas Rumah Un-Amerika sebagai simpatisan komunis.

Dilansir dari Intipseleb, Nolan yang terkenal anti-CG, baru-baru ini mengungkapkan bahwa film Oppenheimer menciptakan kembali ledakan nuklir menggunakan bahan peledak asli.

Dilansir dari laman Collider, hal ini karena ingin melenturkan anggaran yang besar dan membuat tontonan yang menarik. Christopher mengakui bahwa jika memungkinkan, dia ingin menggunakan kerja kamera yang praktis. Tentu saja dengan keputusan ini, Christopher menghadapi tantangan besar: menciptakan kembali uji coba bom atom.

Berbicara kepada Pemimpin Redaksi Collider Steve Weintraub, Christopher Nolan menegaskan bahwa film terbarunya tidak hanya berfokus pada kepraktisan, tetapi juga tidak mengandung bidikan CGI.