Drama Romantis It Ends With Us Sajikan Kisah Cinta Segitiga Penuh Emosi

Film It Ends With Us
Sumber :
  • Pinterest

VIVABandung – Film It Ends With Us menghadirkan kisah cinta yang kompleks dan mendalam tentang pilihan hidup. Lily Bloom menjadi tokoh sentral dalam cerita yang penuh gejolak emosi ini.

Tahun Baru Lebih Seru! Film Lokal Indonesia yang Wajib Ditonton di Netflix

Ia terjebak dalam cinta segitiga yang membawanya pada perjalanan menemukan jati diri.

Lily bertemu dengan Ryle Kincaid di Boston saat sedang membangun kehidupan barunya. Dokter bedah saraf ini berhasil mencuri hatinya dengan pesona dan ambisi yang dimiliki.

10 Film Netflix Populer 2024 yang Bikin Malam Tahun Baru Anda Lebih Menarik! Cocok Ditonton Bareng Keluarga

Mereka membangun hubungan yang awalnya penuh kebahagiaan dan harapan akan masa depan cerah.

Namun kehidupan Lily berubah drastis ketika sifat asli Ryle terungkap. Ryle mulai menunjukkan sifat posesif dan kasar yang mengingatkan Lily akan masa lalunya.

Film It Ends With Us Jadi Drama Romantis yang Angkat Isu KDRT

Trauma masa kecil Lily kembali mencuat ke permukaan. Ia mulai mempertanyakan arti cinta yang sesungguhnya.

Di tengah gejolak batinnya Atlas Corrigan kembali hadir dalam hidup Lily. Cinta pertama Lily ini membawa angin segar dan perspektif baru dalam hidupnya. Atlas memahami Lily lebih dari siapapun karena mereka berbagi masa lalu yang serupa.

Film ini tidak sekadar menghadirkan kisah romantis biasa tentang cinta segitiga. Ada pesan mendalam tentang arti cinta yang sehat dan toxic. Penonton diajak memahami kompleksitas hubungan yang tampak sempurna di luar namun menyakitkan di dalam.

Blake Lively Jenny Slate dan para pemain lainnya tampil memukau dalam membawakan peran mereka. Mereka berhasil membawa penonton larut dalam pergulatan emosi setiap karakter.

Film produksi Columbia Pictures ini layak mendapat apresiasi tinggi karena keberaniannya mengangkat tema sensitif.

Durasi 2 jam 10 menit dimanfaatkan dengan baik untuk membangun karakter dan plot yang meyakinkan. Justin Baldoni sebagai sutradara berhasil menciptakan atmosfer yang tepat.

Film ini menjadi bukti bahwa romance dapat dikemas dengan cara yang dewasa dan bermakna.*