Film Bullet Train Berhasil Rajai Box Office Tentang Pembunuh Bayaran
- unggahan Instagram @bullettrainmovie
Bandung – Film terbaru Bullet Train terbaru Brad Pitt diketahui berhasil berada di urutan pertama box office, yang sudah rilis pada pekan lalu. Pada Jumat pekan lalu film berhasil meraup US$30 juta atau setara dengan Rp400 miliar lebih.
Melansir dari Viva.co.id, film ini mencapai keuntangan hingga US$100 juta atau sekitar Rp149 triliun hingga akhir Agustus, menutupi biaya produksi yang mencapai US$90 juta atau setara Rp1,3 triliun.
Film ini juga, disutradarai oleh David Leitch ( Deadpool 2), merupakan film adaptasi dari novel tahun 2010 yang ditulis penulis Jepang, K?tar? Isaka berjudul Maria Beetle.
Nantinya, film akan diperankan oleh mantan suami Angelina Jolie berperan sebagai pembunuh bayaran kembali mengambil jobs membunuh di bawah instruksi dari Sandra Bullock di kereta cepat Jepang tujuan Tokyo-Kyoto.
Lalu, film ini berhasil menduduki box office, yang dibintangi Brad Pitt mendapatkan sejumlah kritikan. The Guardian yang memberikan gambar sangat melelahkan dan sangat tidak lucu.
"Ini terus-menerus bergemuruh dengan pertarungan koreografi yang tidak menarik, akting cemerlang yang secara singkat membangkitkan minat dan pengganti non-garis di mana materi lucu seharusnya pergi,” ungkap Peter Bradshaw, dalam ulasan dua bintangnya.
“Sifat baik Pitt yang kekanak-kanakan membuatnya tidak sepenuhnya datar, tetapi dia tidak memiliki naskah dan arahan yang dia dapatkan dari Soderbergh atau Tarantino atau Fincher,” sambungnya.
“Dan pengaturan Jepang ditangani dengan sangat sepintas, ada lelucon tentang toilet Jepang yang seharusnya keluar pada 1980-an. Ini adalah perjalanan wisata ke mana-mana," jelas Peter Bradshaw.
Sementara, Robbie Collin yang kurang terkesan dari Bradshaw memberinya hanya satu bintang, dan memberi label Bullet Train. “setara sinematik dari 17.20 yang tertunda ke Didcot Parkway”.
"Versi film Jepang, sebagian besar ditampilkan dalam grafik komputer, sangat tidak autentik, sementara naskahnya, yang diadaptasi oleh Zak Olkewicz, membelok di antara kegelisahan oleh panitia banyak sumpah serapah dan guyonan Guy Ritchie riffing dan terkadang kemalasan yang mengejutkan," tulis Robbie Collin.
“Sebagai orang Inggris, kita juga bisa berada di belakang seluruh urutan yang berbasis di sekitar gerbong kereta yang tenang, saat Ladybug dan Lemon [Tyree Henry] terlibat dalam pertemuan yang sunyi tapi mematikan saat mencoba menghindari suara keras penumpang lain," tulisnya.
Pemutaran perdana Bullet Train di Los Angles, Brad Pitt mengungkap mendelegasikan beberapa karakternya yang lebih berbahaya kepada stuntman dengan fokus yang lucu.
"Saya mencoba untuk keluar dari itu, saya suka stuntman. Yang ini aksi-komedi, sesuatu yang belum pernah saya lakukan sebelumnya. (Sutradara) David (Leitch) dan saya selalu menjadi penggemar berat Jackie Chan kami telah membicarakannya selama beberapa dekade, ungkap Brad Pitt..
“Dia semacam Buster Keaton kita. Dia sangat berbakat dan bahkan diremehkan. Melakukan sesuatu ke arah itu adalah hal yang sangat menarik bagiku," jelas Brad Pitt.