Film All Quiet on the Western Front Kisah Remaja Ikut Perang Dunia I
- IMDb
Bandung – Film All Quiet on the Western Front telah tayang di platform streaming Netflix menyajikan dengan adegan epik anti-perang Jerman tahun 2022, yang diadaptasi dari novel tahun 1929 dengan judul sama karya dari Erich Maria Remarque.
Edward Berger merupakan sutradara dalam film ini yang dibintangi oleh, Felix Kammerer, Albrecht Schuch, Daniel Brühl, Sebastian Hülk, Aaron Hilmer, Edin Hasanovic dan Devid Striesow.
Selain itu, film All Quiet on the Western Front ditetapkan di tahun terakhir Perang Dunia I, dan mengikuti kehidupan dari tentara Jerman Paul Bäumer, yang mendaftarkan dirinya ke Angkatan Darat Jerman bersama teman-temannya. Namun, dirinya harus melihat dengan kenyataan perang yang menghancurkan harapan awalnya untuk menjadi pahlawan.
All Quiet on the Western Front ditayangkan secara perdana di Toronto Internasional Film Festival pada 12 September 2022 dan dirilis untuk streaming di Netflix pada 28 Oktober 2022. Namun pada Agustus 2022, film ini diumumkan sebagai perwakilan Jerman untuk Academy Award dalam Fitur Internasional Terbaik di Academy Awards ke-95.
Kemudian, film All Quiet on the Western Front banyak mendapatkan ulasan yang begitu positif dari para kritikus lantaran kesetiaannya pada pesan anti-perang.
Dilasir dari berbagai sumber, film All Quiet on the Western Front mengisahkan masa-masa perang di Jerman yang berlangsung pada tahun 1917, dan peristiwa perang tersebut adanya seorang anak laki-laki yang berbohong tentang usianya hingga ikut berperang.
Anak laki-laki itu bernama Paul Bäumer yang ikut perang Jerman masih berusia 17 tahun yang seharusnya tidak belum bisa bergabung dalam pasukan perang. Lalu, Paul pun bersama teman-temannya berhasil dan semangat membara untuk membela negaranya.
Semua yang mendaftar merupakan pria yang sangat muda dan memenuhi dengan gagasan patriotik yang begitu romantis. Namun perang tersebut hanya berlangsung beberapa saat saja dan realitas perang yang berada di lapangan segera membuyarkan kegembiraan mereka.
Paul pun dlemparkan ke dalam parit, dengan sedikit peralatan, pelatihan yang sangat minim, dengan seragam prajurit lain pun diperbaiki begitu cepat di punggungnya. Hingga muncul seorang veteran yang lebih tua dan mencegahnya menjadi anggota perang pada hari pertama.