Dituding Perbolehkan Bom Bunuh Diri, Ustaz Abdul Somad Ungkap Hal Ini

Ustadz Abdul Somad
Sumber :
  • Instagram Ustadz Abdul Somad Official

Bandung – Ustaz Abdul Somad atau UAS diisukan menjadi salah satu pendukung adanya tindakan bom bunuh diri. Beredar potongan video di media sosial berisikan tentang, pernyataan UAS yang dipelintir orang yang tak bertanggung jawab. Menanggapi fitnah itu, Ustaz Abdul Somad langsung memberikan klarifikasi untuk meluruskan kabar tersebut.

Seperti diketahui, akun Twitter dengan username @MCAOps membagikan video pernyataan Ustaz Abdul Somad yang menepis adanya rumor soal bom bunuh itu. Dalam unggahan tersebut, UAS membacakan sebuah pertanyaan dari Jemaah yang ditujukan kepada dirinya.

“Bagaimana tanggapan ustaz mengenai fitnah yang dihadapkan ke ustaz mengenai bom bunuh diri,” ucapnya membacakan pertanyaan jemaahnya, dikutip Rabu, (14/12/2022).

Selanjutnya, UAS mengatakan bahwa video dirinya yang di-share atau dibagikan yang menunjukkan dirinya memperbolehkan melakukan bom bunuh diri haruslah dicari tahu dulu kronologis aslinya.

“Pertanyaannya, bagaimana pendapat ustaz Somad tentang bom bunuh diri di Palestina? Itu kronologisnya. Lalu saya marah,” ujar UAS.

“Jangan katakan bom bunuh diri tapi katakanlah harokah istisyhadiyah, gerakan mati syahid. Mereka di Palestina, tak ada yang bisa menolong, mereka (orang Palestina) ledakkan dirinya. Dalilnya mana? Ketika sahabat mengelilingi nabi, pada saat perang uhud, musuh sudah keliling pinggang. Datang seorang sahabat mencabut pedangnya lalu masuk ke gerombolan musuh, diputarnya pedangnya walaupun akhirnya dia akan mati juga, dan dia sedang melakukan penebusan dirinya. Maka dia tidak disebut bom bunuh diri, tapi gerakan mati syahid, itu bukan pendapat saya, (itu pendapat) Syaikh Nashiruddin Al Albani dari kalangan Salafi,” sambung UAS menjelaskan.

Ustaz yang juga dekat dengan Daniel Mananta itu  menegaskan bahwa orang di Palestina bukan bom bunuh diri tetapi gerakan mati syahid.bSyaikh Nashiruddin Al Albani dari kalangan Salafi dan Syaikh Ibnu Utsaimin.