Ini Alasan Panji Gumilang Rutin Nyanyikan Lagu Yahudi Bareng Jamaahnya,: Israel Perintahkan…
Viva Bandung – Diketahui bahwa Panji Gumilang, dedengkot Ponpes Al Zaytun, sering menyanyikan lagu Yahudi bersama para santrinya, ternyata dia memiliki hubungan dengan Israel, menurut pengamat teroris Al Chaidar dalam Program Fakta TvOne.
“Dulu kita memang senang dengan aliran NII KW9 ini karena pada waktu itu juga mengajarkan tentang rasionalitas dan juga keajaiban dan juga toleransi,” tutur Al Chaidar.
“Tapi kemudian baru kita ketahui ternyata toleransi yang adalah sebuah sinkreditasi artinya menggabungkan semua ajaran-ajaran agama, ajaran agama Yahudi, Islam, Kristen semua disatukan menjadi satu,” sambungnya. Di bawah pimpinan Panji Gumilang, para santri Ponpes Al Zaytun diajarkan bahwa cara beribadah berbagai agama dijadikan menjadi satu.
“Kemudian cara beribadahnya juga digabungkan nanti orang-orang beribadah di sinagog, masjid itu jadikan jadi satu tempat dan mereka juga menafsirkan bahwa namanya komunisme itu ya seperti itu jadi nanti gak ada lagi negara yang adalah komunitas-komunitas yang ada jamaah yang setiap orang itu bebas bergerak,” kata Al Chaidar. “Tidak ada lagi batas-batas wilayah territorial.”
Tak hanya itu, Al Chaidar menyampaikan bahwa hubungan diplomatik dengan Israel telah dijalin Panji Gumilang sejak tahun 1993.
“Dulu tahun-tahun 1993 banyak rapat Abu Totok atau Panji Gumilang ini menyampaikan bahwa negara Indonesia ini bodoh karena tidak mau menjalin hubungan diplomatik dengan Israel dan satu negara ini apa ya Taiwan,” ungkapnya.
“Karena Israel ini memiliki banyak kemajuan teknologi pertanian dan sebagainya. Bahkan penggemukan sapi Australia yang ada di Al Zaytun itu sebenarnya itu diharapkan nantinya itu akan mengundang ahli-ahli atau sarjana dari Israel untuk mengembangkan sistem pertanian terpadu,” lanjutnya.
Bahkan, pemimpin Ponpes Al Zaytun juga meminta kelompok Islam liberal untuk mempromosikan agama Yahudi.
“Pada waktu itu Panji Gumilang sudah menyatakan bahwa dia akan mempengaruhi politisi-politisi Indonesia untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel dan menyuruh kelompok-kelompok Islam liberal untuk mempromosikan tentang agama Yahudi bahwa mereka itu,” ungkap Pengamat Terorisme Al Chaidar.
“Boleh dikatakan pada waktu kita yakin sekali bahwa agama Yahudi, Kristen, dan Islam adalah agamanya Ibrahim dan itu adalah agama yang satu dengan kita. Cara ibadahnya kurang lebih mirip apalagi kalau nanti bisa disatukan semuanya,” lanjutnya.
Kedekatan Panji Gumilang dan Israel ternyata sudah terjalin sejak dulu.
“Sudah dari dulu sejak tahun 1993. Ini dimunculkan kembali untuk menyegarkan lagi bahwa keputusan Indonesia pada masa Soekarno yang menyatakan bahwa tidak mau membuka hubungan diplomatik dengan Israel itu adalah keputusan yang salah,” pungkas Al Chaidar. Tampaknya harapan Panji Gumilang perlahan mulai terwujud.
“Jadi saya melihat ambisi Panji Gumilang itu sangat utopis. Saya lihat ini sudah hampir terwujud ya. Pemerintah sekarang sudah membuka hubungan diplomatik. Sudah mulai saling berkunjung lah. Saya kira ini sebuah penyelewengan atau perselingkuhan politik ya pemerintah sekarang,” jelas Al Chaidar.
Menurutnya, pemerintah seharusnya lebih menaruh perhatian kepada bangsa yang dijajah yakni bangsa Palestina. “Pemerintah sekarang harus perhatian ya dengan kesengsaraan, penderitaan dari orang-orang yang masih dijajah ya yaitu bangsa Palestina,” tandasnya.