Ungkapan Ibu Jessica Wongso Kembali Jadi Sorotan, Ungkap Kejanggalan dalam Kasus Kopi Sianida
- VIVA.co.id
VIVA Bandung – Film dokumenter "Ice Cold: Murder, Ice Coffee, Jessica Wongso" yang dirilis pekan lalu terus menarik perhatian publik. Kasus yang sebelumnya telah mencuri perhatian publik pada tahun 2016 kini kembali memunculkan pertanyaan di kalangan masyarakat.
Apakah benar Jessica Wongso merupakan otak di balik kematian Mirna Salihin? Sejak film tersebut dirilis di platform Netflix pada Kamis pekan lalu, terdapat pro dan kontra di kalangan masyarakat.
Masyarakat menjadi bingung dan mengasumsikan bahwa Jessica Wongso adalah korban dalam kasus ini. Terlebih lagi, tidak ada bukti konkret yang menunjukkan bahwa Jessica Wongso telah menyimpan sianida di es kopi Vietnam yang diminum oleh Mirna Salihin.
Di tengah kasus tersebut yang kembali mencuat di masyarakat. Publik kembali menyoroti video wawancara ibunda Jessica Wongso, Imelda Wongso di salah satu stasiun televisi swasta.
Diungkap Imelda dirinya menemukan adanya sejumlah kejanggalan dalam kasus kopi sianida yang ikut menyeret putri bungsunya itu.
"Kalau menurut ibu, Mirna tempo hari di waktu collapse, dia abis minum kopi itu ke GI kan," kata dia mengutip tayangan YouTube.
Dijelaskan Imelda saat dicek oleh pihak dokter saat itu. Dokter menyebut bahwa Mirna tidak keracunan seperti yang disangkakan.
"Ditangani sama dokter Joshua, jadi kalau dokternya nanganin dia itu pernah bilang katanya ini bukan keracunan," ujar Imelda lebih lanjut.
Imelda juga mengungkap bahwa jika seseorang mengalami keracunan akan menunjukkan gejala seperti muntah-muntah. Di saat diperiksa oleh dokter mendiang Mirna juga sempat dalam keadaan normal.
"Kalau keracunan enggak begini, pasti muntah. Itu dokter yang ngomong. Terus diperiksa, nadinya itu semua normal. Badannya masih panas, masih anget katanya. Semuanya normal, itu bahasa dokter deh, ibu enggak ngerti. Ada tuh kata-katanya apanya yang semuanya di cek tuh masih normal," ujar Imelda.
Imelda Wongso juga mengungkap usai diperiksa, Mirna langsung dibawa ke sebuah rumah sakit. Anehnya saat itu mendiang Mirna tak dibawa menggunakan ambulance.
"Normalnya seperti manusia pingsan seperti biasa gitu, bilangnya gitu. Terus kalau menurut ibu dia tuh terlalu cepat dibawa dari GI itu yang dipegang, ditangani dokter Joshua itu dia terlalu cepat dibawa. Terus dibawa ke Abdi Waluyo nah dibawanya itu tanpa pake ambulance," ucapnya.
Imelda juga mengungkap bahwa jika dalam keadaan darurat perlu menggunakan ambulance.
"Kalau menurut ibu, kalau engga pake ambulan itu salah besar. Harusnya kan pake ambulan, harusnya jangan buru-buru dibawa. Biar dokter Joshua yang nanganin dulu, dioksigen atau diapain, di infus dulu ya kan," jelasnya.
Imelda juga mengungkap supir yang membawa Mirna ke rumah sakit tidak mengetahui jalan dimana rumah sakit tersebut.
"Justru karena dia engga dibawa sama ambulance, dibawa sendiri, terus waktu dibawa sendiri di jalanan, yang bawa itu engga tau jalan. Engga tahu Adi Waluyo dimana, dia masih nelpon keluarganya," kata Imelda.
Nanya, dimana Abdi Waluyo. Masih engga tau sekitar situ tuh rumah sakit yang terdekat itu dimana. Maksudnya nanya gitu lo. Nanya sama keluarga yang nelpon di mobil sambil nyetir,” ujar Imelda.
“Sedangkan orang dibelakang udah sekarat kan. Nah terus kalau dibilang meninggal, itu kalo gak dibawa sendiri, kalau pake ambulan menurut ibu, itu engga akan meninggal," tegasnya.