Kenali Gejala Demensia, Berikut Penanganannya

Ilustrasi demensia
Sumber :
  • Times of India

"Faktor risikonya antara lain, pertambahan usia, genetik keluarga, pola makan tidak sehat, jarang berolahraga, dan dapat juga karena merokok dan kecanduan alkohol," ungkapnya. 

Laura menambahkan, faktor risiko tersebut juga bisa dipicu beberapa penyakit seperti yang dapat menjadi penyebab, di antaranya depresi, hipertensi, obesitas, diabetes, bahkan sleep apnea.

"Adapun akan gejala utama penderita demensia diketahui melalui penurunan memori dan perubahan pola pikir yang tampak pada perilaku dan alur komunikasi yang dapat semakin memburuk seiring waktu," paparnya.

Penanganan Demensia

Dokter Laura mengungkapkan, skrining dan deteksi dini menjadi penting, karena tindakan ataupun pengobatan medis modern belum dapat menjamin kesembuhan atau kembali normal pada penderita demensia. Apabila sudah di tahapan tertentu, penanganan akan dioptimalkan agar tidak memburuk atau ke tingkat keparahan selanjutnya dengan tujuan penderita dapat beradaptasi dengan kondisinya. 

Pemeriksaan saraf, mental dan yang dikenal dengan tes fungsi luhur akan mengawali tindakan diagnosa dan dilanjutkan pemindaian otak, CT scan, MRI atau PET scan dan tindakan pendukung lainnya. Beberapa terapi khusus dan penting lainnya termasuk dukungan keluarga dan support lingkungan.

"Diibaratkan sebuah rumah itulah demensia dan salah satu ruangan di dalamnya adalah alzheimer. Dapat diartikan alzheimer adalah salah satu tipe demensia paling umum," pungkasnya.