TikTok, Facebook dan Instagram Dituding Sebagai Perusak Mental Siswa

Aplikasi TikTok.
Sumber :
  • Pixabay / nikuga

BANDUNG – Distrik sekolah umum di Seattle, Amerika Serikat menggugat sosial media TikTok, Instagram, dan Facebook, di antara dan platform media sosial lainnya, dalam litigasi penting yang menuduh bahwa praktik mereka telah merusak kesehatan mental siswa

Gugatan setebal 90 halaman lebih, yang diajukan pada hari Jumat pekan lalu di Pengadilan Distrik AS, mengklaim bahwa perusahaan sosial media tersebut sengaja memasarkan produk mereka untuk "memancing" anak-anak, menurut beberapa outlet berita, melansir People. 

"Terdakwa (beberapa sosial media tersebut) telah berhasil mengeksploitasi otak kaum muda yang rentan, mengaitkan puluhan juta siswa di seluruh negeri ke dalam lingkaran umpan balik positif dari penggunaan berlebihan dan penyalahgunaan platform media sosial Terdakwa," kata gugatan itu.

Distrik sekolah lebih lanjut menuduh bahwa siswa mengalami kecemasan, depresi, dan masalah kesehatan mental lainnya karena ketergantungan kolektif mereka pada aplikasi media sosial itu, dan bahwa mereka cenderung tidak terlibat di sekolah sambil mencari perilaku bermasalah lainnya.

Sekolah Umum Seattle tersebut mencari ganti rugi moneter yang tidak ditentukan, menurut Reuters.

Perwakilan dari beberapa terdakwa memberikan pernyataan kepada Reuters sebagai tanggapan atas gugatan tersebut. Meta, yang memiliki Facebook dan Instagram, mengatakan bahwa mereka terus "bekerja sama dengan para ahli, pembuat kebijakan, dan orang tua" untuk mengembangkan lebih dari 30 alat atau medium untuk mendukung remaja. Seorang juru bicara Google mengatakan perusahaan telah melembagakan "perlindungan yang kuat dan fitur khusus untuk memprioritaskan kesejahteraan mereka."

Sementara itu, sebagian siswa merasa seolah-olah pengurus menyalahkan faktor eksternal tanpa berusaha memperbaiki masalah di sekolah. "Distrik sekolah, sebelum mereka melakukan gugatan, yang sangat, sangat mahal, mereka seharusnya melihat ke dalam dan mengatasi masalah yang sebenarnya ada di sekolah kami yang dapat mereka selesaikan sendiri," kata siswa sekolah menengah tersebut, yang bernama Natalya McConnell kepada KING-TV.

Gugatan itu muncul lebih dari setahun setelah sidang kongres diadakan untuk mengatasi dampak buruk media sosial pada anak-anak.