Waduh, Malam Pertama Pengantin Baru Ini Harus Disaksikan Keluarga Besar

Pengantin baru di Vietnam
Sumber :
  • Tangkap layar

BANDUNG – Setiap pasangan yang akan menikah pasti selalu menunggu malam pertama dan biasanya hanya dilakukan berdua supaya lebih romantis. Namun, hal tersebut tidak demikian untuk pasangan yang baru-baru ini viral di media sosial. 

Dalam sebuah video yang diunggah pemilik akun TikTok @buianh8666 tampak sepasang pengantin baru yang mengenakan busana hitam dan putih. Pada awalnya, mereka dijamu makan dan minum seperti prosesi adat pernikahan.

Setelah gelaran prosesi tersebut selesai, sang pengantin diminta untuk masuk ke dalam sebuah kelambu yang berisi ranjang tidur. Kelambu tersebut terdiri atas dua lapis. Lapis pertama berwarna pink dan sangat terawan. Sementara lapis kedua seperti gorden pada umumnya, cukup tebal dan bergambar bunga-bunga. 

Dengan iringan gelak tawa keluarga yang sedang berkumpul, pasangan sejoli tersebut masuk ke dalam kelambu berwarna pink. Mereka terlihat bersemangat untuk masuk ke dalam kelambu tersebut. 

Menariknya, pasangan pengantin tersebut tidak merasa canggung sama sekali. Meski para keluarga duduk mengelilingi tempat tidur tersebut. Bukan hanya duduk, mereka yang terdiri dari bapak-bapak dan ibu-ibu tersebut bahkan menghidangkan makanan. Mereka seolah-olah sedang ingin menemani malam pertama pengantin baru tersebut. 

Dari keterangan unggahan ulang video tersebut di akun Instagram @faktakamera, diketahui kejadian tersebut terjadi di Negeri Nguyen, Vietnam. Konon katanya, hal tersebut telah menjadi tradisi di negeri tersebut bahwa usai menikah, malam pertamanya akan disaksikan oleh keluarga. 

Terlepas dari apakah informasi tersebut benar atau tidak, warganet tampak bersemangat menuangkan komentar dalam unggahan tersebut. Tidak sedikit yang merasa takjub dengan tradisi malam pertama yang ditemani banyak orang tersebut. 

"Negara nguyen emang beda," canda warganet. 

"Live bray," timpal yang lain.

"Ada beruntungnya juga tinggal di Indonesia," ungkap warganet.

"Tradisi yang unik," kata yang lain.