Kapan Puasa Syawal Dilaksanakan? Begini Anjuran dan Keutamaannya
- Pixabay
VIVA Bandung - Usai melaksanakan puasa satu bulan penuh selama Ramadhan, umat muslim dianjurkan untuk kembali melaksanakan puasa syawal.
Puasa ini merupakan ibadah sunnah yang dikerjakan setelah hari raya idul fitri.
Kapan Puasa Syawal Dilaksanakan?
Puasa syawal dilaksanakan pada tanggal 2 syawal, satu hari setelah perayaan hari raya idul fitri.
Jika idul fitri tahun ini jatuh pada Rabu, 10 Agustus 2024, maka puasa syawal bisa dilaksanakan mulai hari Kamis.
Dilansir dari laman NU Online, puasa syawal dilaksanakan selama enam hari di bulan syawal.
Rasulullah SAW pernah menjelaskan bahwa orang yang melakukan enam hari puasa syawal setelah satu bulan puasa Ramadhan, maka ia akan memperoleh pahala senilai satu tahun berpuasa. Dalam hadits beliau bersabda, “Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan enam hari dari syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun,” (HR Muslim).
Keutamaan Puasa Sunnah Syawal
1. Penyempurna puasa Ramadhan
Salah satu fungsi melaksanakan ibadah sunnah adalah untuk menyempurnakan ibadah yang fardhu.
Sebagaimana sholat sunnah rawatib (qabliyah dan ba'diyah) yang bisa menyempurnakan sholat fardhu, maka begitu pula dengan puasa Syawal sebagai penyempurna puasa Ramadhan.
2. Tanda diterimanya puasa Ramadhan
Salah satu ciri diterimanya sebuah amal ibadah adalah konsistensi menjalankan suatu ibadah setelah ibdah yang lain selesai. Begitupun puasa Ramadhan.
Salah satu tanda diterimanya puasa Ramadhan adalah dengan menjalankan puasa sunnah Syawal setelahnya.
3. Sebagai Tanda Syukur
Melaksanakan puasa sunnah Syawal adalah sebagai tanda syukur seorang hampa kepada Tuhannya atas berbagai karunia dan limpahan pahala selama bulan Ramadhan.
Rasulullah saw bersabda, “Siapa saja yang berpuasa Ramadhan dengan dasar iman, dan berharap pahala dan ridha Allah, maka dosanya yang lalu akan diampuni.” [dalam riwayat lain]: “Siapa saja yang menghidupkan malam hari bulan Ramadhan dengan dasar iman, dan berharap pahala dan ridha Allah, maka dosanya yang lalu akan diampuni.” (HR Bukhari dan Muslim)
4. Menjaga Konsistensi Ibadah
Selesainya bulan Ramadhan, bukan berarti kita tidak lagi menjalankan ibadah-ibadah sebagaimana ibadah di bulan Ramadhan.
Dianjurkan bagi kaum muslimin untuk tetap melaksanakan berbagai rangkaian ibadah meski Ramadhan telah usai.
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalh dengan melaksanakn puasa Syawal sebagai bukti konsistensi puasa Ramadhan yang dilakukan pada bulan sebelumnya.