Astronaut NASA Terjebak di ISS, Bagaimana Beribadahnya?
- id.pinterest.com
Bandung, VIVA – Dua astronaut NASA, Suni Williams dan Butch Wilmore, menghadapi situasi yang tak terduga di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Mereka terjebak di sana hingga 2025 akibat kendala teknis pada pesawat Boeing Starliner yang seharusnya membawa mereka pulang ke Bumi. Peristiwa ini membuka berbagai tantangan baru bagi kedua astronaut tersebut.
ISS adalah sebuah proyek gabungan lima badan antariksa dunia, berfungsi sebagai laboratorium penelitian gravitasi mikro dan lingkungan luar angkasa. Meski dirancang untuk penelitian ilmiah, stasiun ini kini menjadi "rumah sementara" bagi Williams dan Wilmore untuk waktu yang lebih lama dari yang direncanakan.
Kehidupan di ISS sangat berbeda dengan di Bumi. Tanpa gravitasi, aktivitas sehari-hari menjadi tantangan tersendiri. Namun, bagi astronaut muslim, tantangan terbesar adalah menjalankan ibadah di luar angkasa.
Salat lima waktu, misalnya, menjadi rumit karena kecepatan orbit ISS yang tinggi. Matahari terbit dan terbenam setiap 90 menit, mengacaukan jadwal salat konvensional. Belum lagi kesulitan menghadap kiblat saat ISS terus bergerak mengelilingi Bumi.
Wudu juga menjadi masalah karena ketiadaan air mengalir di ISS. Untuk mengatasi ini, para ulama dan ilmuwan telah menyusun panduan khusus. Mereka menyarankan penggunaan tayamum atau wudu kering, dengan cara menggosokkan tangan pada permukaan bersih seperti dinding atau cermin ISS.
Meski menghadapi berbagai tantangan, Williams dan Wilmore tetap menjalankan tugas mereka sebagai peneliti di ISS.