Generasi Muda Usia 25-35 Tahun Rentan Terkena Diabetes dan Cuci Darah, Ini Penjelasan dr. Tirta

Ilustrasi diabetes
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Bandung Diabetes pada anak muda bukan disebabkan oleh nasi, melainkan kebiasaan mengonsumsi minuman manis. Hal ini diungkapkan oleh dr. Tirta dalam sebuah podcast bersama Praz Teguh.

Diabetes tak pandang usia, dan kini menjadi penyebab kematian ketiga di Indonesia. Data menunjukkan jumlah penderita diabetes akan terus meningkat hingga tahun 2045. 

Salah satu faktor risikonya adalah gaya hidup, termasuk kebiasaan minum minuman manis instan. 

Ciri utama diabetes adalah kadar gula darah yang melebihi batas normal. Hal ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan, seperti cuci darah, yang kini mulai dialami oleh anak muda di usia 25-35 tahun.

Penderita Diabetes

Photo :
  • viva.co.id

Diabetes di kalangan anak muda bukan disebabkan oleh nasi, melainkan kebiasaan minum minuman manis. 

Hal ini disampaikan oleh dr. Tirta, yang mengungkapkan bahwa banyak anak muda yang menderita diabetes akibat kebiasaan mengonsumsi minuman manis kemasan botol.

Satu botol minuman manis saja mengandung gula hingga 20 gram, hampir setengah dari batas konsumsi gula harian yang dianjurkan. 

Kebiasaan ini dapat menyebabkan penumpukan gula dalam darah dan meningkatkan risiko diabetes. 

"Bayangkan dalam satu botol minuman manis itu (kadar) gulanya bisa sampai 20 gram-an bro. Efeknya baru terasa saat mereka umur 35-40 tahun tiba-tiba cuci darah," ujarnya. 

Dr. Tirta menekankan bahwa nasi bukanlah penyebab utama diabetes. Nasi merupakan sumber energi yang dibutuhkan tubuh dan mengandung karbohidrat kompleks yang dapat diubah menjadi glukosa sebagai bahan bakar metabolisme.

Penderita Diabetes

Photo :
  • viva.co.id

Ia menyarankan untuk memilih sumber gula dengan bijak. Jika sudah mengonsumsi gula dari nasi, sebaiknya hindari minuman manis yang mengandung gula tambahan.

Magnesium dalam nasi juga memberikan manfaat bagi tubuh, seperti membantu pembentukan struktur tulang dan mengatur kontraksi otot. 

"Semua gula itu energi. Gula itu kita punya pilihan untuk intake-nya dari mana. Kalau kita sudah memakan gula dari nasi, jangan meminum minuman yang mengandung gula," jelasnya.  

Zat magnesium pada turut memberikan dampak baik terhadap tubuh. Magnesium berperan membentuk struktur tulang dan mengatur kontraksi otot.