Apakah Makan Daging Kambing Bisa Menyebabkan Darah Tinggi? Begini Penjelasan Dokter

Bandung - Menjelang momen Hari Raya Idul Adha, pertanyaan terkait daging kambing dan darah tinggipun kembali bermunculan.

Banyak masyarakat yang percaya jika memakan daging kambing bisa menyebabkan kolestrol hingga darah tinggi.

Namun, benarkah demikian?

Dalam sebuah unggahannya di media sosial, dokter Tirta sempat membahas permasalahan tentang hal ini.

Pria pemilik nama lengkap Titra Mandira Hudhi tersebut menegaskan, jika asumsi memakan daging kambing bisa menyebabkan darah tinggi hanyalah mitos.

“Daging kambing adalah salah satu komponen daging merah justru bisa menekan angka kolesterol,” ungkap dokter Tirta menjawab pertanyaan mitos atau fakta dalam kontennya, pada Kamis 30 November 2023.

Lanjut dokter, jika ada kasus seseorang merasakan ketegangan pada leher dan tensi darah tinggi, maka ia pastikan hal itu bukan karena daging kambing, melainkan karena bumbu olahannya.

“Itu dikarenakan masak kambingnya pakai bumbu kecap yang sangat berlebihan,” ujarnya.

“Jadi yang menyebabkan daging kambing itu sate, daging kambing atau tongseng tengkleng, dan gulai itu jadi meroket adalah komponen garam dan kecapnya yang berlebihan,” tambahnya.

Masih dalam video yang sama, dokter Titra menjelaskan bahwa makanan yang mengandung citra rasa yang kuat biasanya menyebabkan resiko penyakit cukup tinggi.

“Makanya kalo sudah tahu terlalu asin ya jangan makan berlebihan,” lanjut dr Tirta.

Alih-alih darah tinggi, dokter Tirta justru menyebut jika daging Kambing memiliki protein yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan daging sapi.

“Daging kambingnya malah sehat proteinnya tinggi malah melebihi dari sapi makanya saya biasanya makin sate kambing itu sate ya, terus gak pakai merica pakai kecap dikit manis,” ucapnya.

Di akhir penjelasannya, dr.Tirta menyatakan jika daging Kambing itu sehat dan tidak menyebabkan kolestrol hingga tekanan darah tinggi.

“Jadi kambing tidak menyebabkan kolesterol, yang menyebabkan naiknya kolesterol dan tekanan darah adalah bumbunya dan jeroannya gajih,” jelas dr Tirta.