Selamat Tinggal Nyeri! Atasi Saraf Kejepit dengan 2 Gerakan Sederhana Ini

Ilustrasi Cara Mengatasi Syaraf Kejepit
Sumber :
  • Viva Group

Bandung, VIVA – Nyeri punggung bagian bawah yang persisten, umumnya dikenal sebagai low back pain, bisa sangat menghambat mobilitas seseorang, mengganggu aktivitas sehari-hari, dan mengurangi produktivitas. 

Keluhan ini seringkali mendorong penderitanya untuk mencari bantuan medis guna menemukan solusi yang tepat. 

Salah satu masalah yang sering terjadi adalah saraf kejepit, yang menyebabkan rasa sakit yang tak tertahankan di daerah pinggang.

Dalam bidang medis, pasien yang telah pulih dari kondisi saraf kejepit disarankan untuk menghindari aktivitas yang dapat menekan saraf secara tiba-tiba. 

Ilustrasi jogging

Photo :
  • Pixabay

Dua jenis olahraga yang disarankan sebagai terapi penyembuhan adalah berenang dan jogging. 

"Dari sisi medis, saraf kejepit di pinggang dianjurkan berenang dan jogging. Di luar itu, yoga dan pilates silakan saja, selama nggak melakukan gerakan yang mendadak yang bahaya bagi tulang punggung. Misalnya adalah gerakan mendadak, kalau stretching kan bertahap itu nggak apa-apa," jelas Dokter Spesialis Bedah Saraf, Dr. dr. Wawan Mulyawan, Sp.BS, Subspes N-TB, dalam acara launching BESS PLUS di Sigma Brain and Spine Center RS Jakarta pada Jumat 9 Agustus 2024.

Dokter Spesialis Bedah Saraf, Dr. dr. Wawan Mulyawan, menjelaskan pentingnya menghindari gerakan tiba-tiba yang memberikan tekanan pada punggung bagian bawah, seperti gerakan rotasi saat bermain golf, karena hal ini dapat memicu kambuhnya saraf kejepit.

"Lalu gerakan rotasi seperti golf sebaiknya dihindari. Walaupun setelah latihan banyak jogging dan memperkuat otot punggung, diperbolehkan untuk golf tapi sebaiknya pindah yang lain," terang Dokter Wawan. 

"Jadi bukan olahraganya yang nggak boleh, tapi gerakannya," tambahnya.

Dokter Wawan juga memperkenalkan inovasi terbaru dalam endoskopi tulang belakang, yaitu Biportal Endoscopic Spinal Surgery (BESS). 

Teknik ini dianggap sebagai penyempurna dari metode endoskopi sebelumnya, dan RS Jakarta menjadi salah satu pionir dalam penerapan teknik BESS PLUS, yang menghadirkan manfaat tambahan dalam bentuk Preservasi Ligamentum FlavUmS untuk mencegah risiko cedera pada struktur saraf sekitar. 

Ilustrasi jogging

Photo :
  • Pixabay

"Tingginya keberhasilan endoskopi biportal yag pernah kami lakukan selama ini, kami yakin bisa menjadi yang terdepan karena sudah dapat melakukan teknik endoskopi biportal terbaru yakni BESS PLUS. Teknik BESS PLUS tak banyak yang bisa melakukannya. Mungkin dapat dikatakan tim dokter spesialis bedah saraf di RS Jakarta ini menjadi pionir BESS PLUS karena sudah melakukannya sejak lama dengan hasil yang lebih baik,” kata Dokter Wawan.

"PLUS di sini adalah singkatan dari Preservasi Ligamentum FlavUmS yang memiliki tambahan manfaat pada pasien, misalnya kemungkinan risiko terjadinya cedera pada struktur sekitar saraf dapat dicegah dengan teknik bedah minimal endoskopi biportal ini,” lanjutnya.