Jangan Panik! Ini Harus Moms Ketahui Soal Perdarahan Pasca Melahirkan

Ilustrasi kondisi ibu setelah melahirkan
Sumber :
  • Pinterest

VIVABandungPerdarahan pasca melahirkan sering menjadi momok menakutkan bagi ibu baru. Namun, tidak semua perdarahan pasca melahirkan berbahaya. Penting bagi ibu untuk memahami perbedaannya.

Menurut ahli kandungan yang juga seorang Youtuber, Dr. Dara, perdarahan pasca persalinan merupakan salah satu hal yang paling diwaspadai oleh dokter kandungan.

"Perdarahan pasca persalinan ini merupakan salah satu hal yang ditakutkan utama oleh dokter kandungan, dan ini sering terjadi terutama pada ibu yang sudah memiliki banyak anak," ungkap Dr. Dara dalam Channel Youtube Gue Sehat.

Risiko perdarahan meningkat seiring dengan jumlah kelahiran. Seorang ibu yang melahirkan empat kali memiliki risiko perdarahan lebih tinggi dibandingkan yang baru melahirkan dua kali.

Inilah salah satu alasan pemerintah menggalakkan program KB.

Perdarahan normal pasca melahirkan atau yang disebut darah nifas biasanya terjadi secara bertahap.

"Kadang memang keluarnya sedikit-sedikit, ada yang bisa sekaligus keluar. Asalkan setelah itu berkurang dan kondisi umum ibu baik, itu masih normal," tutur Dr. Dara dalam Channel Youtubenya.

Namun, ibu perlu waspada jika mengalami tanda-tanda berbahaya seperti:

  • Perdarahan yang tiba-tiba dan banyak
  • Muncul keringat dingin
  • Nafas terengah-engah
  • Jantung berdebar kencang

Kondisi rahim pasca melahirkan juga mengalami perubahan signifikan. Ketika ibu menyusui, rahim akan berkontraksi. Ini merupakan proses alami pemulihan yang kadang menimbulkan rasa tidak nyaman.

"Ketika Moms memberikan ASI, rahimnya akan berkontraksi. Kontraksi akan semakin kencang saat ASI diberikan. Ini adalah proses normal yang justru bagus untuk pemulihan," terang Dr. Dara.

Proses pemulihan rahim berlangsung selama masa nifas, sekitar 40 hari. Setelah periode ini, rahim biasanya sudah kembali ke ukuran normalnya seperti sebelum kehamilan.****