Anomali Kasus HIV/AIDS di Jawa Barat

HIV/AIDS
Sumber :
  • Pinterest

BANDUNG - Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat memberikan perhatian serius kepada kelompok rentan tertular HIV/AIDS. Populasi kunci yang jadi target yakni wanita penjaja seks (WPS), lelaki suka lelaki (LSL), waria, pengguna narkoba suntik (penasun), ibu hamil pasien TB, serta warga binaan pemasyarakatan (WBP), serta orang dengan yang pasangannya positif HIV.

Dinkes mencatat pada 2021 terdapat penambahan baru AIDS sebanyak 337 orang dan selama Januari-Juni 2022, penambahan penderita positif AIDS sebanyak 200 orang. Sehingga secara akumulatif, hingga Juni 2022, di Jabar tercatat penderita HIV Positif sebanyak 55.069 orang, sementara AIDS sebanyak 12.223 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jabar Nina Susana Dewi menjelaskan, untuk memutus karakteristik ini skrining secara ketat dan dini diwajibkan. “Skrining atau deteksi dini pada calon pengantin, ibu hamil, populasi kunci," ujarnya, Jumat 2 September 2022.

"Dan melakukan treatment pemberian obat ARV (Anti Retro Virus) pada orang yang didiagnosa HIV positif adalah beberapa yang telah kami lakukan dalam mencegah HIV,” tambahnya.

Ilustrasi HIV/AIDS

Photo :
  • Pinterest

Data menunjukkan penderita HIV positif didominasi oleh usia produktif antara usia 25 - 49 tahun. Disusul usia remaja dengan usia 14 hingga 24 tahun.

Mengambil contoh sebaran penderita HIV selama semester pertama tahun 2022, penderita terbanyak pada rentang usia 25 - 49 tahun yakni hampir 70 persen (2.614). Usia 20 hingga 24 tahun sebanyak 18,4 persen (690), usia di atas 50 tahun sekitar 6 persen (229), remaja usia 15-19 tahun di urutan berikutnya 3,4 persen (126), dan sisanya anak/balita.

Lalu di mana mereka berada? Jika melihat dari data penderita mayoritas, usia 24 - 49 tahun, mereka terbanyak berada di wilayah kota besar. Lima besar penderita HIV usia 25 - 49 tahun berada di antaranya di Kota Bandung (276), Kabupaten Bogor (270), Kota Bekasi (250), Kabupaten Indramayu (188), dan Bekasi (157).

Untuk AIDS, dari penambahan kasus positif 200 orang (data Januari-Juni 2022), di antaranya berlokasi di Kota Cirebon (61), Kota Bandung (52), Garut (35), Subang (24) dan Sukabumi (19), Ciamis (7), dan Kabupaten Bandung (2). (bdg)