Berapa Banyak Meteorit yang Jatuh ke Bumi dalam Satu Tahun?
- Pixabay
BANDUNG – Setiap tahun, jutaan pecahan batu dari luar angkasa terbakar di atmosfer Bumi. Sebagian menyala sebentar dan muncul di langit sebagai bintang jatuh. Tapi sebenarnya berapa banyak yang selamat setelah terjun dengan kecepatan tinggi sampai menyentuh tanah?
Batuan dari luar angkasa yang mendarat di Bumi dikenal sebagai meteorit. Tabrakan raksasa, seperti yang mengakhiri dinasti dinosaurus sekitar 66 juta tahun yang lalu, kemungkinan disebabkan oleh asteroid atau komet berukuran sekitar 6 mil (10 kilometer) dan itu sangat jarang terjadi.
Sebaliknya, sebagian besar batu yang jatuh ke Bumi berukuran sangat kecil dan relatif sedikit yang bertahan saat jatuh ke atmosfer Bumi, menurut laman Live Science.
Para ilmuwan memperkirakan bahwa kurang dari 10.000 meteorit bertabrakan ke tanah atau air Bumi. Jika dibandingkan dengan Bulan yang tidak mempunyai atmosfer, sekitar 11-1.100 ton (10-1.000 metrik ton) debu batu ruang angkasa per hari dan sekitar 33.000 tumbukan batu ruang angkasa seukuran bola pingpong setiap tahun.
Batuan luar angkasa yang biasanya berakhir sebagai meteorit dikenal sebagai meteoroid, asteroid kecil atau anggota terkecil Tata Surya. Ukurannya berkisar dari batu-batu besar berukuran sekitar 3 kaki (1 meter) dengan lebar hingga mikrometeoroid seukuran butiran debu, menurut American Meteor Society.
Meteoroid umumnya merupakan pecahan asteroid atau komet. Namun beberapa mungkin merupakan puing-puing yang diledakkan dari planet atau Bulan.
Misalnya ada lebih dari 300 meteorit yang diketahui berasal dari kepingan Mars, menurut Meteoritical Society.