Benarkah Konsumsi Mi Bersama Nasi Berbahaya? Simak Penjelasannya

Ilustrasi Mie
Sumber :
  • Pixabay

BANDUNG – Mi instan menjadi salah satu makanan yang digemari masyarakat. Salah satu alasannya lantaran rasanya yang gurih serta proses memasaknya yang terbilang cukup mudah.

Namun, mengonsumsi mie instan sendiri perlu diperhatikan sebab mengonsumsi mi rentan menaikkan berat badan. Benarkah demikian? Terkait hal itu spesialis gizi klinik, dr. Putri Sakti, MGizi, SpGK, AIFOK angkat bicara. Dijelaskan, bahwa konsumsi mi bisa memicu kenaikan berat badan jika dikonsumsi secara berlebihan.

"Walaupun mi bisa memicu kenaikan bb kalau porsinya berlebihan dan tidak dikombinasi dengan serat misalnya sayur, dan protein jadi hanya konsumsi mi saja. Kalau kebanyakan apalagi tinggi lemak akan meningkatkan berat badan," kata dia dalam program Hidup Sehat TvOne, Selasa 27 September 2022.

Lebih lanjut, untuk takaran konsumsi mi sendiri disarankan adalah 200gram.  

"Kalau untuk ukuran rumah tangga, nasi itu 100gr atau 3/4 gelas belimbing. kalau mi 200 gr untuk kalori yang sama dengan nasi," ujar dia.

Sementara itu, terkait dengan konsumsi mi bersamaan dengan nasi, Putri Sakti juga mengungkap efek sampingnya. Salah satunya adalah mudah menaikkan kadar gula dalam darah.

"Nasi putih dan mi telur termasuk karbohidrat yang indeks glikemik sedang, artinya lebih mudah menaikkan kadar gula darah kita dibanding makanan yang indeks glikemiknya rendah. contoh nasi merah, shirataki," ujar dia.

Diungkap oleh Putri Sakti karbohidrat sendiri tetap harus dikonsumsi. Konsumsi karbohidrat harian adalah sebesar 45 persen dari kalori total harian.

"Kalau mi dikonsumsi untuk sarapan gapapa yang penting ketika berbicara kesehatan secara umum kita melihat asupan menyeluruh. Kalau pagi sudah mi, siang dan malam agak dikurangi konsumsi karbohidratnya, diekstra snack per tiga jam bisa kontrol kadar gula darah," ujar dia.

Sementara itu, Putri juga mengungkap manfaat kesehatan dari mi, dimana mi merupakan salah satu varian sumber karbohidrat.

"Mie mengandung vitamin dan mineral meski enggak sebanyak sayuran, misalnya vitamin D, Selenium bisa dimanfaatkan kalau mau maksimal diekstrak sayur dan protein tujuannya untuk mengenyangkan," tutur dia.(dra)