Elon Musk Berniat Ganti Nama Twitter

Elon Musk pemilik baru perusahaan Twitter
Sumber :
  • istimewa

BANDUNG – Elon Musk berniat membeli Twitter untuk 'mengusir dan mengubah namanya', menurut seorang karyawan Twitter anonim yang meninggalkan perusahaan sebelum pengambilalihan miliarder itu.

Musk telah mengajukan tawaran US$44 miliar untuk membeli Twitter pada bulan April kemarin saat diajak bergabung menjadi dewan perusahaan.

Orang terkaya di dunia itu kemudian menyatakan bahwa kesepakatan ditangguhkan karena klaim bahwa Twitter berbohong atas jumlah bot di platform.

Tetapi setelah pesan teks dirilis sebagai bagian dari prosesur pengadilan yang akan datang terhadap Twitter atas tindakannya, Musk mengatakan dia sekarang sungguh-sungguh akan membeli perusahaan.

Ketika Musk dan Twitter pertama kali mengumumkan kesepakatan pada April 2022, karyawan tersebut mengatakan rasanya seperti semuanya terhenti, mengutip dari situs Independent, Selasa, 11 Oktober 2022.

"Perusahaan berhenti mengisi ulang peran. Mereka membatasi perekrutan, yang memberi tekanan besar pada tim. Ada orang yang pergi setelah Musk pindah karena lingkungan yang diciptakannya. Itu sangat menegangkan," jelas anonim itu.

Para eksekutif rupanya mengatakan bahwa perusahaan dalam masalah keuangan, terpisah dengan keputusan Musk untuk mengakuisisinya, klaim karyawan itu. Twitter tidak menanggapi permintaan komentar atas kabar ini.

Hakim Kathaleen McCormick memutuskan bahwa persidangan Elon Musk vs Twitter akan ditunda sehingga kedua pihak dapat mencapai kesepakatan.

Tim hukum Musk sebelumnya telah mengajukan untuk menunda persidangan, menyebut bahwa tidak ada alasan untuk melanjutkan persidangan karena mereka setuju untuk membuat kesepakatan.

Tetapi seperti yang ditunjukkan hakim kemarin, persidangan tidak dapat dibatalkan sampai kedua belah pihak setuju.

Twitter menanggapi pengajuan tim Musk dengan pernyataannya sendiri bahwa Musk belum memenuhi kewajiban kontraktualnya atau dengan kata lain perusahaan tidak akan menerima kata-kata Musk sampai mencapai US$44 miliar.(dra)