Berburu Kuliner Hajatan, Jangan Lupa Cicipi Jadah Panggang Khas Jawa
- istimewa
Jadah terbuat dari bahan dasar ketan. Saat dikukus diberi sedikit garam dan dicampur dengan kelapa parut. Memasaknya cukup lama. Kukusannya juga terbuat dari anyaman bambu.
Sehingga hasil kukusan jadah akan berbentuk mirip gunungan. Nantinya akan dipotong kecil-kecil sehingga mudah dimakan.
Jadah asli memiliki rasa yang gurih. Sedangkan jadah panggang selain aromanya menggugah selera, rasanya juga kuat gurih dan agak manis karena kandungan airnya sudah menyusut.
"Kita potong kotak-kotak seperti ini mas. Kayak ukuran KTP atau ATM. Kita panggang di atas ram kawat. Nggak dikasih apa-apa, dipanggang saja. Simpel tapi bisa menggugah aroma dan rasa jadah yang lebih khas," kata Dadang, pedagang jadah di kawasan kuliner Jalan Jendral Sudirman Salatiga.
Dalam sehari, ia bisa membuat seratus potong jadah panggang. Tapi kalau di hari Sabtu Minggu atau libur, Dadang bisa memproduksi dua kali lipat.
"Lumayan kalau pas hari libur. Orang sekali beli biasanya lima sampai sepuluh potong. Satu potongnya dua ribu rupiah. Kebetulan di sini kan banyak yang jual wedang ronde sehingga orang pada makan jadah untuk camilan wedang ronde," kata dia.
Area kuliner Jalan Jendral Sudirman Salatiga memang banyak dikunjungi wisatawan. Sehingga sekali mampir mereka bisa menikmati aneka makanan tradisional termasuk jadah panggang.