Bantuan Rp2,5 Juta per Tahun, Inilah Kategori Penerima PKH

Bansos
Sumber :
  • Pinterest

Bandung – Pemerintah terus memberikan perhatian kepada masyarakat melalui Program Keluarga Harapan (PKH), salah satu bentuk bantuan sosial yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup keluarga penerima manfaat (KPM). 

 

Program ini mencakup berbagai kategori penerima, termasuk keluarga dengan anak sekolah, yang berhak mendapatkan bantuan hingga Rp800.000 per tahun.

 

Jika Anda merupakan salah satu calon penerima bantuan ini, kini pengecekan data penerima semakin mudah dan transparan. 

Bansos

Photo :
  • Pinterest

Langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah mengunjungi laman cekbansos.kemensos.go.id. 

 

Di sana, Anda cukup mengisi data sesuai dengan KTP, seperti provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, hingga desa tempat Anda tinggal. 

 

Pastikan data yang dimasukkan benar, termasuk nama sesuai KTP. Setelah itu, masukkan kode captcha yang tertera di layar dan klik ‘Cari Data’.

 

Hasil pengecekan akan menampilkan status penerima. Jika terdaftar, Anda akan melihat informasi terkait nama, kategori penerima, dan periode bantuan. 

 

Namun, jika tidak termasuk, akan muncul keterangan bahwa data Anda tidak ditemukan dalam daftar penerima PKH.

 

PKH merupakan program bantuan tunai bersyarat yang diatur dalam Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia. 

Data penerima diambil dari Basis Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang dikelola oleh Kementerian Sosial dan diperbarui secara berkala agar bantuan tepat sasaran.

 

Besaran bantuan yang diterima KPM bervariasi tergantung kategori, seperti berikut:

 

- Anak usia dini (0-6 tahun) dan ibu hamil/nifas: Rp750.000 per tahap atau Rp3.000.000 per tahun.

- Siswa SD/sederajat: Rp225.000 per tahap atau Rp900.000 per tahun.

- Siswa SMP/sederajat: Rp375.000 per tahap atau Rp1.500.000 per tahun.

- Siswa SMA/sederajat: Rp500.000 per tahap atau Rp2.000.000 per tahun.

- Penyandang disabilitas berat dan lansia: Rp600.000 per tahap atau Rp2.400.000 per tahun.

 

Program ini diharapkan mampu mengurangi beban ekonomi keluarga miskin dan rentan, sekaligus mendorong peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan anak-anak Indonesia. 

 

Dengan memanfaatkan teknologi, pemerintah memastikan bantuan ini dapat diakses secara mudah dan transparan oleh masyarakat yang membutuhkan.