Rahasia Sukses Kembangkan Bakat Anak Sejak Dini

Ilustrasi Sukses Kembangkan Bakat Anak
Sumber :
  • Pinterest

VIVABandung – Banyak orang tua yang sibuk mencari dan mengarahkan bakat anak sejak usia dini. Namun, apakah hal tersebut sudah tepat dilakukan?

Dra. Charlotte Priatna, praktisi di bidang parenting dan pendidikan, menjelaskan bahwa fokus utama seharusnya bukan pada menemukan, tetapi mengembangkan potensi anak.

"Ketika bayi itu lahir, kita tidak ada catatan atau tulisan dia bisa jadi pelari, bisa jadi pemain musik. Waktu dia masih bayi, kita akan mengembangkan semua potensi yang dimiliki," ujar Dra. Charlotte Priatna dalam podcast youtube Today's Message.

Menurutnya, setiap anak memiliki berbagai aspek perkembangan yang perlu distimulasi. Mulai dari fisik, emosional, sosial, bahasa, hingga kognitif.

 

Dalam memberikan stimulasi, Dra. Charlotte Priatna menekankan pentingnya memberikan kesempatan anak untuk bereksplorasi. Banyak orangtua yang terlalu khawatir sehingga membatasi aktivitas anak.

"Kekuatiran itu yang membuat anak-anak tidak mendapat kesempatan untuk distimulasi kemampuan atau potensi-potensinya. Jadi bukan melindungi tapi justru kita memprotect yang artinya membuat dia terkungkung, membuat dia tidak bertumbuh dan berkembang," jelas Dra. Charlotte Priatna.

Dra. Charlotte Priatna mengungkapkan, setiap anak memiliki tingkat potensi berbeda. Ada yang hanya punya potensi biasa, ada yang berbakat, bahkan ada yang memiliki karunia khusus.

Ilustrasi Sukses Kembangkan Bakat Anak

Photo :
  • Pinterest

"Semua anak punya potensi. Misalnya main musik bisa, cuma buat yang mereka hanya punya potensi mungkin membutuhkan waktu satu tahun untuk bisa memainkan dua lagu. Tapi untuk anak yang punya bakat mungkin dia perlu tiga bulan saja. Yang punya karunia mungkin dua jam," terangnya.

Yang terpenting, orang tua perlu memberikan arahan yang tepat, bukan larangan. Misalnya saat anak ingin memanjat, jangan langsung melarang karena takut jatuh.

"Harusnya kita katakan: kamu naik pegangan yang kuat, Papa tunggu di bawah ya, pegang yang kuat, lihat kakinya. Jadi kita yang memberi panduan dan kepercayaan diri kepada dia bahwa dia mampu," saran Dra. Charlotte Priatna.

Dra. Charlotte Priatna juga menekankan bahwa minat anak tumbuh dari apa yang dilihat dan dirasakan dari lingkungannya. Orangtua perlu menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak.****