Awas Link Instagram Palsu Ini Bisa Matikan HP Anda Selamanya

Ilustrasi Penyadapan Akun Instagram
Ilustrasi Penyadapan Akun Instagram
Sumber :
  • Pinterest

VIVABandung – Fenomena penipuan digital kembali meresahkan masyarakat Indonesia. Kali ini modusnya menggunakan link palsu yang menyerupai Instagram.

Berdasarkan informasi dari Kanal YouTube Mr Bert, puluhan ribu pengguna telah menjadi korban dalam beberapa hari terakhir.

Ilustrasi Bahaya Penyadapan Akun Instagram

Ilustrasi Bahaya Penyadapan Akun Instagram

Photo :
  • Pinterest

Modus yang digunakan cukup sederhana namun berbahaya. Pelaku mengirimkan pesan yang mengaku dari pihak Instagram.

Dalam pesan tersebut, korban dituduh melakukan pelanggaran hak cipta atau penggunaan produk tanpa izin.

Pelaku kemudian mengancam akan melaporkan korban ke polisi jika tidak mengklik link yang diberikan.

"Link ini jauh lebih berbahaya dari APK, karena APK hanya untuk Android. Sedangkan dengan link, iPhone pun bisa dijebol," dikutip dari Kanal YouTube Mr Bert.

Ketika korban mengklik link tersebut, mereka akan diarahkan ke halaman yang mirip Instagram.

Halaman tersebut meminta korban memasukkan username dan password Instagram mereka.

"Di atasnya ada tulisan Mozilla Harper, bukan dari Instagram. Instagram asli selalu menampilkan logo Instagram di atas," jelas dalam Kanal YouTube Mr Bert.

Setelah kredensial dimasukkan, penyerang langsung mendapatkan akses ke akun korban.

Tidak hanya itu, penyerang juga bisa mendapatkan IP address korban yang bisa digunakan untuk melacak lokasi.

Dengan akses tersebut, penyerang bisa melakukan berbagai hal berbahaya seperti membunyikan HP korban dari jarak jauh.

Penyerang juga bisa mengunci HP korban dan menampilkan pesan ancaman.

Yang paling berbahaya, penyerang bisa menghapus seluruh data di HP korban secara permanen.

Untuk menghindari hal ini, disarankan untuk tidak mengklik link mencurigakan dari orang tidak dikenal.

Jangan pernah memberikan username dan password ke situs yang mencurigakan.

Pastikan selalu mengecek alamat situs sebelum memasukkan data sensitif.****