Keluarga Tewas di Kalideres Diduga Karena Puasa, Polisi Bilang Begini

Rumah TKP penemuan mayat sekeluarga
Sumber :
  • VIVA/Andrew Tito

Bandung – Kasus satu keluarga tewas mengering di Kalideres, Jakarta Barat, belakangan ini dihubung-hubungkan dengan voluntarily stopping eating and drinking (VSED). Satu keluarga ini dikatakan sengaja berpuasa sampai akhirnya meregang nyawa.

Dugaan ini muncul buntut hasil autopsi mengatakan kondisi lambung korban lama tak diisi makanan.

Terkait hal tersebut, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Hengki Haryadi, menanggapinya. Polisi tidak mau berspekulasi karena masih menyelidikinya.

"Masih dalam penelitian," kata dia kepada wartawan, Rabu, 23 November 2022.

Mantan Kapolres Metro Jakarta Barat ini mengaku pendalaman terus dilakukan penyidik. Mulai dari motif hingga pemyebab sekeluarga ini tewas mengering.

Pria yang juga pernah jadi Kapolres Metro Jakarta Barat itu menambahkan, tim psikologi forensik juga sudah terlibat guna membuat kasus ini segera terkuak.

"Ini kan ada dua, penyebab kematian dan motif. Motif sedang didalami sama-sama bersama psikologi forensik. Sekarang sedang diautopsi psikologi secara komprehensif," katanya lagi.

Polisi mengevakuasi jenazah korban tewas di Kalideres

Photo :
  • VIVA/Andrew Tito

Sebelumnya diberitakan, polisi memeriksa sejumlah saksi dalam penyelidikan tewasnya satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat. Terbaru, saksi yang diperiksa ialah anak perempuan dari pasangan suami istri (pasutri) Rudyanto dan K Margareth.

"Periksa beberapa saksi di antaranya dua orang anak daripada korban Rudyanto dan K Margareth. Dua anak tinggal di Bekasi, itu sudah diperiksa," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan kepada wartawan, Jumat, 18 November 2022.

Penemuan empat jasad yang merupakan satu keluarga di dalam sebuah rumah, menggegerkan warga Kalideres Jakarta Barat, Kamis, 10 November 2022.

Keempat orang yang ditemukan tewas dalam kondisi mengering itu yakni Rudyanto Gunawan (71) dan sang istri bernama Margaretha Gunawan (58), kemudian anak dari keduanya bernama Dian (40) dan yang terakhir yakni Budyanto Gunawan, yakni ipar dari Rudyanto.

Dalam kasus ini, polisi belum bisa menyimpulkan penyebab tewasnya keempat orang itu. Namun berdasarkan dari hasil autopsi, tidak ada tanda kekerasan pada 4 orang itu. Selain itu, dari proses autopsi juga diketahui tidak ada zat atau unsur makanan di organ dalam keempat korban tewas tersebut.

Sementara itu, Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan olah TKP dengan melibatkan banyak ahli laboratorium forensik, kedokteran forensik, Inafis cukup membuahkan hasil dan menemukan titik terang terkait motif.

"Ternyata ini kita memperoleh beberapa kemajuan atau titik terang dari penyelidikan ini, salah satunya terkait motif. Kita bisa patahkan beberapa motif, kita masih perlu pendalaman lagi," kata Kombes Hengki saat ditemui awak media di Perumahan Citra Garden I Kalideres, Jakarta Barat, Rabu, 16 November 2022.

Hengki mengatakan, atas temuan itu polisi masih melakukan pendalaman, namun belum bisa dijelaskan secara detail motif apa saja yang sudah terpatahkan.

"Artinya banyak sekali temuan-temuan daripada metode penyelidikan yang kami laksanakan banyak berkontribusi dari digital forensik untuk memberikan petunjuk yang sangat penting. Kedokteran forensik juga seperti itu, laboratorium forensik ya terkait DNA dan sebagainya juga memberikan petunjuk yang penting," ujarnya.