Ketika Lukisan Tokoh Bangsa Tak Dihargai 'Pengusir' Kang Dedi
- Istimewa
Terlihat sejumlah lukisan tokoh bangsa seperti Soekarno, Soeharto, BJ Habibie dan istrinya Ainun, Buya Hamka, Jenderal M Yusuf dan lain sebagainya dikemas untuk dipindahkan. Termasuk lukisan bergambar keluarga Kang Dedi.
"Gedungnya titip, dirawat, jaga kebersihannya karena gedung ini punya jasa untuk Purwakarta. Banyak karya lahir dari gedung ini," ujar Kang Dedi kepada Yayan usai membereskan barang.
Kang Dedi Mulyadi kembali bercerita mengenai Gedung Kembar yang dulu dikenal kumuh dan tak terawat. Namun dua gedung yang berseberangan tersebut kemudian diubah olehnya menjadi kantor dan satu lagi museum yang diberi nama Bale Panyawangan Diorama Purwakarta.
Dari gedung tersebut kemudian lahir sejumlah gagasan dan program baru salah satunya adalah membuat berbagai museum yang kini diminati oleh masyarakat termasuk Taman Air Mancur Sri Baduga yang merupakan taman air mancur terbesar di Asia Tenggara.
Tak sampai di situ kini kawasan Jalan KK Singawinata tempat Gedung Kembar berdiri setiap hari ramai oleh aktivitas ekonomi masyarakat.
"Jadi dari Gedung Kembar itu lahir berbagai gagasan. Kemudian tumbuh kegiatan ekonomi baru. Keramain di sini lahir dari Gedung Kembar," pungkas Kang Dedi Mulyadi.