Ahli Balistik: Serpihan Peluru Bersarang di Jaringan Otak Brigadir J

Aji Febriyanto Ar Rosyid (kanan) di sidang Ferdy Sambo
Sumber :
  • YouTube

Hakim kemudian menggali temuan Arif dan pihak Puslabfor Polri dari hasil autopsi terhadap jasad Brigadir Yosua. Kemudian, Arif menjelaskan bahwa pihaknya menemukan satu anak peluru dan tiga serpihan. Salah satu serpihan itu berada di jaringan otak Brigadir Yosua.

"Bagaimana dengan pada waktu di tubuh korban hasil autopsinya?" tanya hakim.

"Hasil autopsi yang diserahkan Polres, ada satu anak peluru dan tiga serpihan, serpihan pertama dari jaringan otak. Bentukannya kecil sekali, kemudian satu lagi dari pipi hasil autopsi ini berupa len antimoni," tutur Arif.

Hakim lantas kembali bertanya apakah serpihan tersebut bisa diidentifikasi berasal dari jenis senjata api yang mana. Namun, Arif menjelaskan, serpihan yang ada di jaringan otak tersebut tidak dapat diidentifikasi karena sangat kecil.  

Arif dan pihaknya hanya bisa menyimpulkan bahwa serpihan tersebut berasal dari peluru berkaliber 9 milimeter saja.

"Ada serpihan yang tidak bisa diidentifikasi?" kata hakim.

"Serpihan kita bisa identifikasi di jaringan otak dan di pipi itu berasal dari kaliber 9 milimeter," ungkap Arif.