Cara Unik Kang Dedi Bagikan 26 Traktor ke Petani Purwakarta

Kang Dedi Mulyadi
Sumber :
  • Istimewa

BANDUNG – Anggota DPR RI, Dedi Mulyadi punya cara yang unik saat membagikan puluhan traktor untuk kelompok tani di Kabupaten Purwakarta.

Puluhan traktor itu merupakan aspirasi Kang Dedi sebagai wakil rakyat dari Kementerian Pertanian.

Jika pada umumnya pembagian bantuan dilakukan secara seremonial dan pidato, tidak berlaku bagi Kang Dedi. Ia justru membagikan dengan cara unik dan bermanfaat bagi para petani.

Pembagian traktor tersebut secara simbolis digelar di Desa Babakansari, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta dihadiri oleh perwakilan kelompok penerima dan masyarakat sekitar.

Acara pembagian diawali dengan lomba ngawuluku atau dalam bahasa Indonesia berarti membajak sawah. Lomba ini memakai traktor yang akan dibagikan pada para petani.

"Total ada 26 unit traktor dari Kementan aspirasi Komisi IV DPR RI. Kita hari ini balap traktor, ngawuluku pakai munding kota alias traktor," ujar Kang Dedi.

Kang Dedi Mulyadi

Photo :
  • Istimewa

Dalam perlombaan tersebut ada empat peserta yang berasal dari perwakilan petani penerima bantuan. Peserta dimanajeri oleh Kadis Pertanian Purwakarta, Sekdis Pertanian Purwakarta, Kades Babakansari dan Camat Plered.

Para manajer tersebut bertugas untuk memberikan arahan sekaligus membantu peserta di sepanjang lomba berlangsung.

Lomba dimulai dari posisi traktor mati. Dalam hitungan tiga barulah peserta berlomba menyalakan mesin dan melanjutkannya dengan membajak satu kotak sawah.

"Jadi lomba ini bermanfaat, pekerjaan membajak sawah bisa cepat selesai. Harus kreatif," ucap Kang Dedi.

Layaknya sebuah lomba, para peserta beradu cepat menyelesaikan membajak sawah. Meski begitu mereka harus tetap membajak sawah secara rapi dan beraturan. Di akhir seluruh peserta mendapatkan hadiah uang tunai dari Kang Dedi Mulyadi.

Di sebelah arena lomba tersisa satu kotak sawah yang belum dibajak. Kang Dedi beserta para manajer peserta satu per satu mencoba membajak sawah dengan traktor yang dibagikan ke petani.

Kang Dedi yang terbiasa membajak sawah menggunakan kerbau rupanya tak kuat menahan laju traktor yang bertenagakan mesin. Akibatnya di tengah membajak traktor tersebut pun terbalik.

Bukan Kang Dedi namanya jika di setiap kesempatan tak iseng. Di momen penutupan acara ia masih sempat-sempatnya iseng melempari warga dengan lumpur sawah.

Hingga akhirnya warga yang kadung kotor dengan lumpur turun ke sawah dan kegiatan pun ditutup dengan perang lumpur.