Pegiat HAM Laporkan Megawati ke Komnas Perempuan Imbas Sindir Ibu-ibu Pengajian

Tangkap layar video Presiden Jokowi menghadapi Megawati
Sumber :
  • Twitter @masTenky

Tri Wahyu menyebut tidak ada satupun institusi baik BRIN, BPIP, Kementerian hingga level dinas yang telah merilis data jika ibu-ibu yang gemar pengajian merupakan aktor penelantaran anak.

Tri Wahyu menilai justru lewat pengajian, ibu-ibu bisa mendapatkan solusi dari permasalahan stunting. Materi stunting, sambung Tri Wahyu justru bisa jadi bagian dari materi pengajian. 

Tri Wahyu menilai jika BKKBN sebagai leader dalam penanganan stunting justru bisa mengajak komunitas ibu-ibu pengajian untuk sosialisasi penanganan stunting. 

"Kami juga menyampaikan sisi yang lain kami telusuri bahwa pengajian ibu-ibu itu bahkan ada yang temanya penanganan stunting. Kami temukan di Sulawesi Selatan ada penyuluh di tema pengajian ibu-ibu itu penanganan stunting," ungkap Tri Wahyu.

"Kami menyampaikan agar ibu Megawati lebih arif dan bijaksana berhati-hati menyampaikan pandangan yang mestinya berangkat dari data ilmiah, bukan opini yang diduga pelabelan negatif," tegas Tri Wahyu.

Ada tiga poin yang disampaikan Pegiat HAM di Yogyakarta ke Komnas Perempuan:

1. Komnas Perempuan RI secara kelembagaan mengkaji dugaan pelabelan negatif praktik bentuk ketidakadilan gender yang ada dalam pernyataan Megawati. Kajian kami harapkan sudah selesai sebelum 8 Maret 2023 momentum peringatan Hari Perempuan Internasional.