Berikut Cara Agar Puasa Ramadan Kita Diterima
- viva.co.id
VIVA Bandung – Kebanyakan orang Islam yang melaksanakan ibadah puasa tidak mementingkan aspek-aspek yang menjadikan puasanya bisa diterima oleh Allah. Pada kenyataannya masih banyak orang yang menjalankan ibadah puasa hanya sekedar menahan lapar dan haus, sehingga amal ibadah puasanya sia-sia.
Oleh Karenanya, penting bagi orang Islam mengetahui cara agar puasanya bisa diterima, agar orang tersebut tidak hanya mendapat rasa lapar dan dahaga, akan tetapi dia juga akan mendapat ridha dari Allah swt.
1. Menjaga pandan dari sesuatu yang haram
Selama menjalankan ibadah puasa sebaiknya hindari melihat hal-hal yang berbau maksiat. Melihat lawan jenis dengan pandangan nafsu, melihat video porno.
2. Menjaga Lidah/Lisan
Hendaknya Seseorang menjaga lisan dari perkataan tercela seperti dusta, gosip, cacian.
Tindakan tersebut berakibat bisa mengurangi pahala puasa, bahkan mengakibatkan pahala puasa yang kita kerjakan tidak diterima.
3. Menjaga pendengaran dari hal yang buruk
Terlalu sering mendengarkan keburukan, kata-kata kotor, perkataan melalaikan.
Apabila seseorang sudah terbiasa mendengarkan hal yang buruk hal tersebut dapat mematikan hati dari mendengarkan kebaikan.
4. Menjaga bada dari perbuatan maksiat
Seperti mencuri, korupsi,menggunakan kaki mendatangi tempat maksiat.
5. Menahan diri agar tidak berlebihan
Selama berpuasa di bulan Ramadhan, umat Islam dianjurkan untuk menahan diri dari makan yang haram dan makan berlebihan meskipun halal.
Sebab, makanan yang najis dan makan berlebihan merupakan pendorong nafsu dan pertanda lemah nya kekuatan melawan nafsu.
Makan dan minum yang berlebihan juga mengakibatkan rasa malas dan susah tidur, sehingga tidak bisa melaksanakan ibadah pada malam Ramadhan.
6. Merasa takut bila puasa tidak diterima Allah
Rasa takut jika puasa tidak diterima oleh Allah SWT bisa menjadi jalan bagi Allah untuk menerima puasa hamba-Nya.
Kondisi ini juga disertai dengan perasaan berharap bahwa Allah akan menerima puasa hamba-Nya.
Karena sesungguhnya hanya Allah yang berhak menilai amal puasa yang telah dilakukan oleh umat-Nya.