Resmi Bebas, Anas Urbaningrum Minta Lawan Politiknya Jangan Panik
- Istimewa
VIVA Bandung – Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum meminta lawan politiknya untuk tidak panik setelah dirinya resmi bebas dari penjara.
Anas mengaku kembalinya ke medan juang tidak untuk melakukan balas dendam. Ia menegaskan, kebebasannya bukan sebagai pertentangan dengan orang-orang yang menganggap dirinya sebagai lawan politiknya.
"Mohon maaf kalau ada yang berpikir saya keluar bebas ini kemudian mendatangkan atau melahirkan permusuhan atau pertentangan, saya katakan mohon maaf, tidak," kata Anas dalam pidatonya usai keluar dari Lapas Sukamiskin, Kota Bandung, Jawa Barat, dikutip dari channel Youtube tvOne, Selasa (11/4/2023).
Lebih lanjut, Anas mengatakan, dalam benaknya sama sekali tidak ada kamus pertentangan dan permusuhan. Ia hanya ingin terus menjunjung tinggi asas perjuangan keadilan untuk Indonesia lebih baik ke depannya.
"Tidak ada kamus pertentangan permusuhan, tetapi kamus saya adalah perjuangan keadilan," sambungnya.
Kendati demikian, jika misalkan masih ada orang yang merasa termusuhi, kata Anas, maka itu sebagai konsekuensi dari asas keadilan yang diusungnya.
"Andai dalam perjuangan keadilan itu ada yang merasa termusuhi, mohon maaf bukan karena saya hobi permusuhan, tetapi karena itu konsekuensi perjuangan keadilan. Jadi hati saya adalah sikap persaudaraan, sikap persahabatan. Itu yang ingin saya garis bawahi," tukas Anas.
Sekedar informasi, Anas disambut dengan meriah oleh ribuan loyalisnya saat keluar dari Lapas Sukamiskin Bandung. Diantaranya adalah aktivis mahasiswa dari berbagai elemen, mulai dari HMI hingga Kelompok Cipayung, dan sejumlah elit politik serta pejabat negara.
Sejumlah elit politik yang ikut menjemput Anas Urbaningrum ke Lapas Sukamiskin yakni, Ketua DPW Partai Nasional Demokrat (NasDem) Jawa Barat Saan Mustopa, kader PDIP sekaligus anggota KAHMI Rifqi Karsayuda, Ketua PKN, Gede Pasek Suardika, dan yang lainnya.