Soal Salam Yahudi, UAS Sebut Ponpes Al-Zaytun Aliran Sesat

Ustadz Abdul Shomad
Sumber :

Viva BandungPonpes Al Zaytun kerap sekali melakukan hal nyeleneh. Publik geram, tak heran jika Publik tanah air saat ini tengah dihebohkan dengan kontroversi Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu yang viral di media sosial. 

Panji Gumilang mendadak viral lantaran selalu mengeluarkan fatwa fatwa yang dianggap melenceng dari Islam.

Beberapa dekade yang lalu, Salam yang diajarkan oleh Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang ditanggapi tegas oleh Ustaz Abdul Somad (UAS).

Ustadz Abdul Shomad

Photo :
  • -

Pemimpin Ponpes Al Zaytun telah dikritik karena mengajarkan Salam Yahudi kepada banyak orang.

"Saya mengajak saudara-saudara untuk mengucapkan salam yang tidak Assalamualaikum saja, sambil kita bernyanyi, saya kira yang hadir walaupun tidak pandai, tapi bisa bernyanyi. Kita ucapkan kepada sahabat kita "havenu shalom aleichem", dalam bentuk bernyanyi. Silakan berdiri, karena ini satu syuro," ujar Panji Gumiang, mengutip dari VIVA, Kamis (18/5/2023). Dalam video yang beredar, Panji mulai mencontohkan salam tersebut agar dinyanyikan oleh hadirin secara bersama-sama.

"Havenu shalom aleichem,” katanya.

UAS langsung menanggapi dengan tegas, menyatakan, "Itu salam Yahudi bodoh!" dalam akun @sahabatuaschannel.

UAS juga menyatakan bahwa Panji Gumilang telah melanggar hukum Islam sejak awal. Selain itu, ia meminta polisi untuk menangkap ketua Ponpes Al Zaytun. 

"Udah dapat videonya? Saya sudah dapat, ini orang musti ditangkap ini, antek Yahudi,” ucapnya menggebu-gebu.  

“Kita ini ahlussunnah wal jamaah, sudah lebih setengah abad, bahkan hampir satu abad kenapa masih saja ada orang yang tak tahu kemana memasukkan anaknya,” sambungnya

Di akhir ceramahnya, UAS mengatakan bahwa orang-orang muslim harus memilih dengan cermat sekolah anak mereka. Ia menyatakan bahwa tidak semua pondok pesantren memberikan pendidikan Islam yang benar. 

"Jangan measukkan anak karena bangunan yang megah, rupanya aliran sesat. Bisa pula, tuan syekhnya, di depan santri di dalam masjid, anak-anak diajarkan lagu-lagu Yahudi,” pungkasnya.