Alumnus Pesantren Al-Zaytun Menyebutkan bahwa Panji Gumilang Psikopat
- VIVA.co.id
Viva Bandung – Pondok Pesantren Al-Zaytun yang ada di Indramayu saat ini tengah menjadi perbincangan masyarakat. Ada berbagai kontroversi di pesantren tersebut dinilai menyimpang dari ajaran agama Islam.
Dalam kabar terbaru hasil investigasi sementara, ada dugaan tindak pidana di
Pondok pesantren Al-Zaytun.
Hal ini disampaikan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil kepada Menkopolhukam, Mahfud MD beberapa waktu lalu.
Tentu saja nama pesantren ini tidak lepas dari sosok pemimpinnya, yaitu Panji Gumilang.
Beberapa waktu lalu, salah satu alumnus santri Ponpes Al-Zaytun buka suara mengenai sosok tersebut.
Sosok tersebut mmenyebut bahwa Panji Gumilang adalah orang yang cerdas.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Ketua Crisis Center NII KW9 sekaligus alumnus dari Al-Zaytun, Ken Setiawan.
Seperti disiarkan dalam program Apa Kabar Indonesia Malam (AKIM) Senin (26/6/2023), Ken menyebut dirinya cukup sering bertemu dengan Panji Gumilang.
"Kalau bertemu sudah, tapi kalau ngobrol saya belum pernah. Bertemu di beberapa acara sering, Panji Gumilang paling hanya menyapa saja," katanya.
Hal ini terjadi karena ada jarak yang jauh antara dirinya dengan Panji Gumilang. Menurutnya, Panji merasa tidak setara dengan orang-orang yang ada di bawahnya.
"Saat itu kita masih (level) di bawah, Panji Gumilang levelnya presiden. Kemarin ketika ramai ada fenomena ini, MUI, Kemenag menemuinya, sementara dia kan levelnya presiden masa dipertemukan dengan Kemenag dan MUI? menurut dia egga level," katanya.
Lebih lanjut lagi, Ken menyebutkan bahwa Panji Gumilang adalah sosok yang sangat cerdas.
"Panji Gumilang ini orang yang cerdas tapi bahasa saya masuk ke kategori psikopat," katanya.
"Orang yang bisa menutupi kesalahannya, keburukannya ditutup dengan hal bagus. Satu orang bisa menipu jutaan orang," tambahnya.
"Dia mampu mengorganisir orang segitu banyak, dan mengelola Al Zaytun yang begitu besar. Dan bukan hanya menipu masyarakat biasa tapi menipu para pejabat yang hadir kesana (Ponpes Al aytun)," ungkapnya.
"Inikan gerakan negara Islam (NII KW9), dibungkus kelihatannya ini toleran, ini kelihatannya damai. Padahal sejatinya ini digerakan makar, gerakan makar mendirikan negara di atas negara. Sehingga banyak pejabat yang datang kesana bahkan yang nyumbang kesana, kalau bukan orang hebat egga mungkin terjadi," pungkasnya.