Kiai Said Aqil Siradj Khawatir Santri Ponpes Al Zaytun Jadi Ekstrimis yang Tolak NKRI
- viva.co.id
VIVA Bandung – Mantan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj akhirnya muncul ke publik memberikan tanggapannya soal kontroversi Ponpes Al-Zaytun pimpinan Panji Gumilang.
Sebagaimana diketahui syekh Ponpes Al-Zaytun Panji Gumilang terseret kasus penistaan agama dan sedang dalam penyelidikan oleh Bareskrim Polri.
Sejumlah video ceramah Panji Gumilang di Ponpes Al-Zaytun viral sejak sebulan terakhir, di antara pernyataannya yang dianggap nyeleneh adalah Al-Quran kalam Muhammad, wanita tidak perlu dinikahi, azan menghadap jemaah, hingga saf salat boleh bercampur antara laki-laki dan perempuan.
Dalam pemanggilannya di Mabes Polri, Panji Gumilang juga mengakui bahwa sejumlah video yang viral di sosial media itu adalah dirinya.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun sudah mengeluarkan fatwa untuk kasus pimpinan Ponpes Al-Zaytun itu, yang rencananya akan diumumkan hari ini, Kamis (20/7/2023).
Sementara proses hukum dugaan penistaan agama Panji Gumilang berlangsung, publik terpantau tak sabar menunggu hasilnya.
Hampir seluruh unggahan berita Viva Bandung soal Panji Gumilang dan Ponpes Al-Zaytun diramaikan komentar bernada sama.
Sementara itu Eks Ketum PBNU Said Aqil Siradj mendorong pemerintah untuk segera ikut turun tangan mengatasi masalah ponpes Al-Zaytun ini.
"Yang terus terang saja meresahkan masyarakat menimbulkan kegaduhan di masyarakat Indramayu dan sekitarnya," kata Said Aqil dilansir dari Youtube NU Channel, Kamis (20/7/2023).
Sejak awal berdirinya Al-Zaytun masyarakat tidak diajak berembuk, berbeda dengan pesantren-pesantren lain yang ada di daerah Indramayu.
Pesantren pimpinan Panji Gumilang itu keberadaannya, kata Said Aqil, dianggap eksklusif dan tertutup dengan masyarakat sekitar.
"Oleh karena itu saya harap kepada pemerintah dalam hal ini Menkopolhukam mengajak unsur-unsur ulama dan para tokoh masyarakat agar segera mengambil keputusan yang tegas dengan berdasarkan data dan fakta dengan analisis objektif, asal usul dari pengasuh Al-Zaytun Panji Gumilang," ujar kiai NU itu.
Said Aqil yang kini ketua umum Lembaga Persahabatan Ormas Islam itu mengkhawatirkan adanya penyesatan sehingga para santri yang eksklusif akan menjadi ekstrem bahkan bisa mengarah pada terorisme yang menolak NKRI dan Pancasila.
"Pemerintah harus segera bertindak. Tidak boleh dibiarkan. Negara tidak boleh kalah oleh siapapun, kalau memang membahayakan eksistensi NKRI harus segera ditindak sejak dini," tegasnya.
"